BeritaOtsus Telah Gagal Bangun Orang Papua

Otsus Telah Gagal Bangun Orang Papua

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Priskilia Elwood, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong minta agar Otonomi Khusus (Otsus) Papua ditiadakan dan memberikan hak penentuan nasib sendiri bagi Rakyat Papua.

Menurut Priskilia, Otsus tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat Papua, sehingga Otsus ditiadakan saja dan pemerintah Indonesia memberikan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Papua.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

“Tidak usah lanjutkan Otsus lagi. Dari tahun 2001 sampai 2020, rakyat Papua hanya mengalami intimidasi dan penderitaan. Saya mau Otsus tidak dilanjutkan saja dan berikan Referendum bagi Rakyat Papua,” tegas Priskilia kepada suarapapua.com di Sorong, Rabu (16/9/2020).

Niken Rahawarin, mahasiswa lainnya menilai Otsus telah gagal membangun bangsa Papua.

Menurutnya, kehadiran Otsus selama ini tidak berdampak mendukung kesehatan dan pendidikan bagi rakyat Papua. Rakyat Papua masih hidup dalam penderitaan dan penindasan, sehingga Otsus dihapus dan ditiadakan.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Otsus sudah gagal sekali bangun rakyat Papua. Pendidikan dan kesehatan saja masyarakat akar rumput harus setengah mati berjuang sendiri. Harusnya Otsus menjamin hak dasar rakyat Papua. Saya mau Otsus ditiadakan saja. Tidak usah lanjut, karena lanjut juga nanti rakyat Papua kembali menderita. Hidup dalam intimidasi dan penindasan. Otsus itu gula-gula yang diberikan kepada rakyat Papua untuk menghalangi perjuangan pembebasan rakyat Papua,” tukas Niken.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

 

Pewarta: Maria Baru

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.