BeritaIni Alasan Satu Jurusan di SMK Yapesli Belum Dijalankan

Ini Alasan Satu Jurusan di SMK Yapesli Belum Dijalankan

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yapesli Suele Sumohai, Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua, hingga kini belum dijalankan walaupun telah mengantongi izin dari pemerintah.

Atalius Amohoso, kepala SMK Yapesli Suele Sumohai, menjelaskan, sebenarnya izin operasional yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk sekolah ini dua jurusan yakni jurusan Manajemen Perkantoran membidangi otomatisasi data kelola perkantoran, serta jurusan TIK.

“Untuk jurusan TIK memang belum dijalankan karena sarana dan prasarana terbatas. Sebetulnya kami bisa jalankan dua program studi di sekolah ini, tetapi ada kendala besar,” katanya saat diwawancarai suarapapua.com di SMK Yapesli,  Rabu (29/9/2020) siang.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Amahoso menyebutkan kendalanya adalah tak ada sarana dan prasarana penunjang yakni ruang kelas serta komputer dan laboratorium komputer.

“Sarana pertama adalah ruang kelasnya, kita memang kurang sekali karena hanya tiga kelas. Tiga ruang kelas ini pun terisi dua rombel, berarti dihitung dua ruang kelas. Yang kedua, komputer dan laboratorium komputer juga tidak ada. Jadi, satu jurusan ini masih belum, secara administrasi pengakuan pemerintah sudah ada izin operasional untuk kita bisa buka,” jelasnya.

Ia berharap, pemerintah provinsi Papua yang menangani bidang SMA dan SMK memberi perhatian serius pada program tahun 2021. Terkait ini, ia mengaku sudah usul program kerja.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Kami sudah usul, mudah-mudahan usulan kami itu Pemprov bisa jawab. Itu harapan kami. Supaya dua program studi di sekolah ini bisa jalan dengan baik.”

Keputusan dinas terkait setelah peralihan SMA dan SMK ke provinsi, diakuinya menyulitkan sekolahnya dan sekolah yang mempunyai sarana lengkap saja yang diperbanyak hingga di sekolah yang sudah ada di daerah-daerah diabaikan.

“Itu saya beri kritik, bukan saya menyalahkan orang provinsi. Sebetulnya orang provinsi harus turun lapangan lihat situasi yang ada, lalu berikan bangunan. Karena di daerah ini kita jalan dengan keterbatasan,” beber Atalius.

Baca Juga:  Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

Tinus Punu, ketua jurusan Manajemen Perkantoran, mengatakan, SMK Yapesli merupakan sekolah induk untuk empat kabupaten yaitu Yahukimo, Yalimo, Mamberamo Raya dan Pegunungan Bintang, sehingga perlu perhatian dari pemerintah daerah agar memajukan generasi muda yang handal di masa depan.

“Yahukimo adalah mama, ada SMK Yapesli. Kami butuhkan dukungan pemerintah. Yayasan ini dari masyarakat untuk masyarakat, jadi kami siap untuk menerima dan mendidik anak-anak negeri,” ucapnya.

Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pembagian Paket Tidak Transparan Bagi Pengusaha Asli Papua

0
"Kami datang ke sini karena kami rasakan pembagian kuota pekerjaan barang dan jasa selama ini kepada pengusaha asli Papua tidak transparan dan tidak adil dalam pembagiannya," ujar Pilemon Ulimpa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.