BeritaTPNPB Mengaku Bertanggungjawab Atas Penembakan Dua Orang di Tingginambut

TPNPB Mengaku Bertanggungjawab Atas Penembakan Dua Orang di Tingginambut

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasai Papua Merdeka (OPM) mengaku bertanggungjawab atas penembakan yang terjadi di Tingginambut, Puncak Jaya Papua pada, Selasa (12/4/2022).

“Ya, itu TPNPB dibawah pimpinan Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni dan Major General Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum yang bertanggungjawab atas penembakan itu.”

“Mereka [korban] itu intelejen TNI dan Polri, bukan tukang ojek biasa yang disebut. Perlu tahu bahwa daerah [Puncak Jaya] itu merupakan daerah perang, makanya kami sudah larang bahwa orang imigran Indonesia untuk tinggalkan wilayah perang, tapi mereka masih saja ke wilayah perang, maka otomatis mereka adalah agen intelejen TNI dan Polri,” tegas Sebby Sambom, Juru Bicara TPNPB melalui pesan elektronik, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Ia menyatakan, bahwa pernyataan ini merupakan pernyataan resmi KOMNAS TPNPB-OPM di bawah pimpinan Gen Goliath Tabuni and Major General Lekagak Telenggen.

Selain itu Sebby menyatakan bahwa banyak imigran yang datang ke Papua untuk memonopoli wilayah tanah Papua tanpa diminta oleh rakyat Papua.

“Apalagi pembentukan provinsi-provinsi baru. Orang Papua sudah muak dengan cara-cara ini, karena cara itu untuk mendatangkan orang Indonesia ke tanah Papua. Kami yang jelas jumlah kami kecil, maka orang Indonesia yang datang menguasai. Maka dengar pernyataan kami bahwa kosongkan daerah-daerah itu.”

Baca Juga:  Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

Sebby mencontohnkan, sejak kuliah di luar Papua katanya pihaknya tidak perna jalan ke kampung-kampung seperti yang dilakukan oleh imigran Indonesia di tanah Papua. Katanya, ke kampung-kampung di luar Papua kecuali ketika diajak teman.

“Orang Papua ada di sana [luar papua] tidak perna ke kampung-kampung mencari emas, kayu dan segala macam. Tidak perna ada itu. Heran karena orang luar datang ke tanah Papua seolah tanah mereka, lalu masuk hutan dan menjadi tukang ojek segala macam. Oleh sebab itu saya minta stop dan pulang kembali ke kampung masing-masing,” tukasnya.

Baca Juga:  TPNPB: Serangan Udara TNI-Polri Mengebom Wilayah Pengungsi di Ndugama Tidak Seimbang

Sebelumnya, dikabarkan bahwa dua tukang ojek ditembak orang tidak dikenang di kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Penembakan sendiri terjadi pada, Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 10.00 waktu Papua.

Dalam insiden itu, satu orang tewas yang bernama Soleno Lolo dan warga lainnya yang bernama Paiwa mengalami luka tembak di kepala dan sedang menjalani perawatan di RSUD Mulia.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

0
“Perusahaan segera ganti rugi tanaman, melakukan reboisasi dan yang paling penting yaitu kembalikan status tanah adat kami marga Sagaja,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.