BeritaBantah Tuduhan TPNPB OPM, Keluarga: Moses Saflesa, ODGJ

Bantah Tuduhan TPNPB OPM, Keluarga: Moses Saflesa, ODGJ

SORONG, SUARAPAPUA.com — Marthen Saflesa, keluarga dari Moses Saflesa, korban penganiayaan yang sempat viral di media sosial, meminta kepada TPNPB OPM wilayah Aifat di kabupaten Maybrat agar mengembalikan saudaranya yang dianiaya oleh kelompok tersebut.

“Kami dari keluarga meminta kepada saudara-saudara yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap Moses Saflesa agar dikembalikan dalam keadaan hidup ataupun mati. Jika dalam keadaan hidup, kami akan membiayai pengobatan, tetapi kalau sudah meninggal dunia, maka akan kuburkan dengan baik,” ujarnya melalui telepon seluler dari Maybrat, Kamis (22/9/2022).

Marthen membantah pernyataan TPNPB OPM Kodap IV yang beredar di media sosial. Ditegaskan, Moses Saflesa bukan banpol atau mata-mata dari anggota TNI/Polri. Namun dia anak Papua yang sudah mengalami gangguan jiwa (ODGJ) selama 30 tahun.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

“Setelah kami tahu video yang beredar itu lewat instagram, kami koordinasi dengan semua keluarga untuk memastikan kebenaran dari video itu. Saya berani bersumpah demi nama Tuhan bahwa Moses Saflesa bukan bagian dari mata-mata TNI/Polri. Dia memang mengalami gangguan jiwa, sehingga sering berjalan tidak menentu. Kita keluarga sudah berusaha untuk mengobatinya, tetapi sampai sekarang tidak sembuh. Saat datang waktunya, Moses sering jalan-jalan keluar dari rumah tanpa arah,” bebernya.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

Marthen menjelaskan, Moses Saflesa meninggalkan rumah orang tuanya di Sipat, kelurahan Kohoin, distrik Teminabuan, Sorong Selatan, sekitar tanggal 13 atau 14 September. Dan tanggal 15 September, Moses berada di kampung Wahali Magis.

“Moses rencana ke Manokwari lewat kampung Sauf hingga tiba di Aisah, Kisor dengan berjalan kaki. Di wilayah itu memang wilayah konflik antara TNI/Polri dan TPNPB OPM,” katanya.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar di media sosial sekitar tanggal 18 September itu, TPNPB OPM Kodap IV mengklaim bahwa Moses Saflesa merupakan mata-mata TNI/Polri dengan menerima uang sebesar Rp18 juta.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Terpisah, Sebby Sambom, juru bicara TPNPB OPM yang dikonfirmasi suarapapua.com melalui pesan WhatsAp, mengaku belum menerima perintah langsung untuk umumkan hal tersebut.

Selain itu, kata Sebby, hingga kini belum ada laporan resmi dari pimpinan TPNPB OPM Kodap IV.

“Benar dan tidaknya, belum bisa umumkan. Info yang kami dapat itu benar dia bawa uang dari TNI/Polri untuk bayar TPNPB OPM Kodap IV,” kata Sebby.

Hingga berita ini diterbitkan, Suara Papua masih berupaya mengkonfirmasi TPNPB OPM Kodap IV.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pembagian Paket Tidak Transparan Bagi Pengusaha Asli Papua

0
"Kami datang ke sini karena kami rasakan pembagian kuota pekerjaan barang dan jasa selama ini kepada pengusaha asli Papua tidak transparan dan tidak adil dalam pembagiannya," ujar Pilemon Ulimpa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.