BeritaHadiri KMAN VI, Delegasi Papua Barat Bawa Sejumlah Aspirasi

Hadiri KMAN VI, Delegasi Papua Barat Bawa Sejumlah Aspirasi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Feki Wilson Mobalen, ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sorong Raya mengatakan, sebanyak 200 orang Masyarakat Adat dari Sorong Raya siap menghadiri Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI di Tanah Tabi dengan sejumlah aspirasi yang selama ini diperjuangkan.

Menurut Feki, terlepas dari wilayah kerjanya yakni 5 kabupaten dan 1 kota, AMAN Sorong Raya dipercayakan untuk konsolidasi Masyarakat Adat di beberapa kabupaten wilayah adat Domberai dan Bomberai.

“Terima kasih, panitia kongres telah menjemput kami. Masyarakat adat dari Sorong Raya terdiri dari beberapa kabupaten dan kota yang ada di provinsi Papua Barat, yakni kabupaten Sorong, kota Sorong, Maybrat, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, Kaimana, Fak-Fak, dan Teluk Bintuni,” kata Feki saat penyambutan di pelabuhan laut Jayapura, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Menurut Feki, KMAN merupakan momentum bagi Masyarakat Adat menyampaikan semua permasalahan yang dihadapi selama ini.

“Dari semua dinamika yang terjadi selama ini, Masyarakat Adat selalu menjadi korban dari segala aspek. Kongres Masyarakat Adat Nusantara saat ini merupakan kesempatan baik dimana Masyarakat Adat menentukan nasib politik dari Masyarakat Adat itu sendiri ke depan seperti apa,” ujarnya.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Carles Ulimpa, ketua OKK AMAN Malamoi, menjelaskan, jumlah delegasi sekitar 200 orang, tetapi tidak semua menggunakan transportasi laut.

“Delegasi Sorong Raya yang menggunakan KM Gunung Dempo sebanyak 133 orang. Bertolak dari Sorong pada tanggal 19 Oktober dan hari ini tiba di Jayapura. Sementara delegasi lainnya akan menggunakan transportasi udara,” kata Carles.

Ulimpa berharap dengan adanya KMAN ke-VI di Tanah Tabi, berbagai permasalahan yang selama ini mengancam eksistensi Masyarakat Adat di Tanah Papua semakin berkurang.

“Masalah di Papua sangat banyak, dan Masyarakat Adat selalu menjadi korban. Semoga dengan kongres ini, masalah-masalah di Papua dapat terekspos semakin luas dan ada solusi terbaik untuk mengatasinya,” ujar Ulimpa.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

KMAN ke-VI akan diadakan di wilayah adat Tabi selama beberapa hari, 24-30 Oktober 2022.

Pembukaan kongres direncanakan dari Stadion Barnabas Youwe, Sentani, kabupaten Jayapura, awal pekan depan.

Kongres bakal dihadiri ribuan orang dari seluruh wilayah Nusantara. Juga ratusan peninjau yang terdiri dari kalangan sesama Masyarakat Adat dari mancanegara, aktivis, peneliti, akademisi, jurnalis, dan lainnya.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Intan Jaya Mengaku Mendapat Serangan Udara Aparat TNI dan Polri

0
“Militer Indonesia segera berhenti menjadi guru, tenaga kesehatan dan mengambil alih dinas sosial pemerintah daerah dalam membagi-bagi makanan terhadap masyarakat sipil dan anak-anak di wilayah konflik bersenjata.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.