BeritaPengungsi di Dekai Yahukimo Harus Diperhatikan dan Dilindungi

Pengungsi di Dekai Yahukimo Harus Diperhatikan dan Dilindungi

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Yahukimo di kota studi Jayapura meminta aparat keamanan dan Pemerintah Kabupaten Yahukimo menjaga dan melindungi masyarakat Dekai yang mengungsi belum lama ini karena kontak tembak antara aparat TNI/Polri dan TPNPB.

“Kami mahasiswa Yahukimo melihat situasi terkini yang terjadi di Yahukimo mengancam eksistensi dari pada masyarakat sipil yang berada di Dekai. Kondisi yang ada kurang baik akibat tindakan tidak manusiawi yang dilakukan aparat terhadap masyarakat sipil. Masyarakat yang mengungsi harus dilindungi,” kata Soleng Soll dalam membacakan sikap mahasiswa di Jayapura, Rabu (20/9/2023).

Pasca kejadian kontak tembak di Dekai Yahukimo, masyarakat mengungsi di mana-mana. Ada sebanyak 169 kepala keluarga, sementara 12 orang mengalami sakit.

Baca Juga:  61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

“Harus ada tim dokter yang memperhatikan hak hidup dari pada masyarakat yang mengungsi di 4 titik di Dekai,”katanya.

Serupa disampaikan Beni Pahabol, Ketua Asrama Putra Yahukimo di Jayapura. Katanya, yang memprihatinkan adalah kabar meninggalnya bayi di pengungsian.

“Ada satu anak balita (YM) berusia 1 tahun yang meninggal di dalam situasi pengungsian dan ada beberapa harta seperti ternak babi, ayam, dan kelinci dibunuh dan dibuang oleh oknum aparat.  Tentunya ini menjadi kerugian bagi masyarakat yang sedang mengungsi di Yahukimo,”jelasnya.

Sehingga kata dia, pemerintah Yahukimo segera lakukan regulasi yang baik dalam penanganan warga sipil yang yang mengungsi akibat kontak tembak.

Baca Juga:  Siswa SMKN 1 Paniai Lulus Dengan Nilai Memuaskan, Kepsek: Kami Bangga

“Karena yang selama ini menjadi sasaran adalah masyarakat sipil. Sehingga ada penanganan yang baik untuk rakyat di Yahukimo, supaya hal-hal ini tidak terulang lagi,” ucapnya.

Oleh sebab itu pemerintah segera memperhatikan masyarakat yang mengungsi di Dekai Yahukimo.

“Rentetan kejadian di Yahukimo ini akibat pemerintah menghadirkan aparat yang berlebihan. Maka terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dan TPNPB. Kami tidak mau orang tua kami menjadi korban, maka pemerintah segera perhatikan serius, terutama kesehatan dan pendidikan para pengungsi,” pungkas Edius Bayage, perwakilan mahasiswa dari 51 distrik di Yahukimo.

Berikut pernyataan sikap mahasiswa Yahukimo di Jayapura;

  1. Segera memberikan jaminan hidup yang baik terhadap rakyat sipil di Yahukimo dan memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan menjamin hak hidup yang layak.
  2. DPRD segera buat tim identifikasi terkait persoalan di Yahukimo yang terus meningkat.
  3. Stop menangkap dan menahan warga sipil tanpa identifikasi identitas yang jelas.
  4. Segera cabut pos TNI/Polri di setiap titik di Yahukimo.
  5. Kapolda Papua, dan pemerintah setempat stop lakukan pendropan aparat militer organik dan non organik di Yahukimo.
  6. TNI/Polri stop gunakan senjata jenis bazoka dan juga senjata standar nasional untuk menyerang masyarakat sipil di Yahukimo.
  7. Dinas pendidikan dan kepala daerah harus perhatikan pendidikan bagi pengungsi.
Baca Juga:  IPMMO Jawa-Bali Desak Penembak Dua Siswa SD di Sugapa Diadili

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mantan PM Fiji Frank Bainimarama Dipenjara

0
“Negara telah mengajukan banding atas pembebasan mereka di mana Penjabat Ketua Pengadilan, Salesi Temo kemudian membatalkan keputusan Hakim dan menyatakan keduanya bersalah sebagaimana didakwakan. Kasus ini kemudian dikirim kembali ke Pengadilan Magistrat untuk dijatuhi hukuman.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.