Tanah PapuaMamtaPerayaan HKMA di Kabupaten Jayapura, Tegai: Bisa Diadakan Tiap Tahun

Perayaan HKMA di Kabupaten Jayapura, Tegai: Bisa Diadakan Tiap Tahun

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten Jayapura sepakat perayaan hari kebangkitan masyarakat adat (HKMA) dijadikan agenda tahunan. Seluruh masyarakat dari 9 wilayah adat dapat memanfaatkannya sebagai momentum bersejarah untuk diperingati setiap tahun.

Hal itu dikemukakan Ir. Jhon Wicklif Tegai, Asisten III bidang administrasi umum Setda kabupaten Jayapura, menanggapi kegiatan peringatan HKMA yang digelar dua hari (24-25/10/2023) di pantai Howe Yabhasouw, kampung Ifar Besar, Sentani, kabupaten Jayapura, Papua.

“Pantai Howe ini tempatnya strategis, dan kita harap bahwa ini bisa kita lakukan setiap tahun di sini,” kata Tegai kepada wartawan di kota Sentani, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

Selain Pantai Khalkote, menurut Jhon, kegiatan budaya juga bisa diselenggarakan di Pantai Howe.

“Pentas seni budaya, selain di pantai Khalkote, kita juga bisa laksanakan pentas seni budaya dari tempat ini. Aneka kerajinan dan kuliner bisa ditampilkan di sini,” lanjutnya.

Perayaan HKMA ke-10 tahun ini diakui Tegai memang dilakukan di luar dari pusat pemerintahan.

“Karena ini baru pertama kali yang kami lakukan di luar,” kata Jhon.

Hal-hal yang dianggap masih kurang di tahun 2023 ini, diharapkan agar kedepan harus dipermantapkan lagi.

“Nanti tahun depan ini harus ada panggung supaya panggung menjadi tempat ajang untuk menamplkan kebolehan, tidak hanya adat, namun juga seni-seni modern,” katanya.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Dengan adanya aktivitas baik budaya dan juga seni modern, tentu akan memberikan manfaat bagi pengembangan usaha UMKM.

“Dengan begitu mereka dari UMKM bisa menjual kerajinan atau kuliner yang bisa dijual dari sini,” jelas Tegai.

Sementara itu, Arnold Stenly mengatakan, acara HKMA sangat bagus, hanya terkesan agak terburu-buru tanpa disosialisasikan secara efektif.

“Kalau diumumkan di koran, media sosial, pasti akan banyak pengunjung yang datang ke sini. Lihat dan beli kerajinan tangan, atau kuliner tradisional juga tinggal pilih,” kata Stenly.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021
Salah satu penampilan seni tari tradisional di momentum hari kebangkitan masyarakat adat (HKMA) ke-10, Selasa (24/10/2023) di pantai Howe Yabhasouw, kampung Ifar Besar, Sentani, kabupaten Jayapura, Papua. (Yance Wenda – Suara Papua)

Peringatan HKMA ke-10 dibuka penjabat bupati Triwarno Purnomo diwakili Dra. Delila Giay, Asisten II bidang perekonomian dan pembangunan Setda kabupaten Jayapura.

HKMA dirayakan bersama untuk mengingat kembali perjuangan panjang masyarakat adat sebelum negara ada, namun keberadaannya kurang mendapat pengakuan negara.

Tanggal 24 Oktober 2023 genap sepuluh tahun HKMA sejak pertama dideklarasikan 24 Oktober 2013 oleh Mathius Awoitauw saat satu tahun menjabat sebagai bupati Jayapura.

Dalam momentum bersejarah itu, selain aneka kerajinan dan kuliner tradisional dengan harga yang bervariasi, masyakarat adat dari masing-masing wilayah menampilkan ragam seni tari tradisional. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mama-Mama Pedagang Papua di PBD Tuntut Keadilan dan Bangun Pasar Khusus

0
“Dana Otsus banyak. Dana itu buat apa? Bisa pakai bangun pasar untuk mama-mama Papua. Dana yang banyak turun tidak hanya orang Papua saja. Itu amber juga makan, dong makan orang Papua pu darah. Kami punya anak-anak kebutuhan sekolah, kami kerja keras sendiri agar mereka bisa bersekolah. Tolong anak-anak lihat kami yang setengah mati. Apakah kami setengah mati terus sampai Tuhan datang baru selesai ka?” kesal mama Marta Bame.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.