Tanah PapuaDomberaiDua Minggu Jaringan Telekomunikasi di Sahae Mati Total

Dua Minggu Jaringan Telekomunikasi di Sahae Mati Total

TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com — Masyarakat kampung Sahae, distrik Miyah Selatan, kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, keluhkan jaringan telekomunikasi yang sudah dua minggu mati total.

Markus Sewia, kepala kampung Sahae, saat ditemui suarapapua.com, Jumat (27/10/2023) di Sahae, mengatakan, jaringan telekomunikasi sudah tidak berfungsi sejak dua minggu lalu.

“Kami di sini sudah dua minggu tidak bisa berkomunikasi lewat telepon. Jaringan mati. Tidak tahu kenapa?” kata Sewia.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Untuk bisa berkomunikasi lewat saluran telepon, warga setempat harus menempuh perjalanan sekitar 3 hingga 5 kilo meter dengan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki.

“Begitu jaringan telekomunikasi tidak berfungsi, masyarakat ke gunung Petik Bintang atau ke kampung Ayamane hanya untuk berkomunikasi dengan keluarga yang di Sorong atau tempat lain,” jelasnya.

Hal sama dikeluhkan Imbran, pekerja jalan trans Papua Barat yang base camp di kampung Sahae.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Imbran mengaku sudah dua minggu lebih tidak berkomunikasi dengan keluarganya karena terkendala jaringan telekomunikasi.

“Lalu awal bulan Oktober masih bisa komunikasi dengan keluarga lewat telepon. Sekarang sudah dua minggu ini saya tidak bisa telepon ke istri dan anak saya di Jawa Barat, karena jaringan lagi rusak,” keluhnya.

Imbran berharap pihak  pemerintah maupun Telkom segera memperbaiki jaringan telekomunikasi di kampung Sahae agar ia dan masayarakat tidak harus pergi jauh hanya untuk berkomunikasi lewat telepon.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Pemerintah dan pihak Telkom secepatnya perbaiki jaringan di sini. Kami sangat butuh ini, apalagi kami pekerja tinggalkan istri dan anak di kampung halaman,” harapnya.

Kampung Sahae merupakan satu dari sembilan kampung yang ada di distrik Miyah Selatan. Kampung lainnya adalah Ayamane, Hewi, Ruvewes, Mawor, Ruf, Sisu, Yabuow, dan Whismer. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Diduga Dana Desa Digunakan Lobi Investasi Migas, Lembaga Adat Moi Dinilai...

0
"Tim lobi investasi migas dibentuk secara sepihak dalam pertemuan itu dan tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat adat di wilayah adat Klabra. Dan permintaan bantuan dana tidak berdasarkan kesepakatan masyarakat dalam musyawarah bersama di setiap kampung. Maka, patut diduga bahwa dana tersebut digunakan untuk melobi pihak perusahaan," tutur Herman Yable.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.