TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com — Masyarakat kampung Sahae, distrik Miyah Selatan, kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, keluhkan jaringan telekomunikasi yang sudah dua minggu mati total.
Markus Sewia, kepala kampung Sahae, saat ditemui suarapapua.com, Jumat (27/10/2023) di Sahae, mengatakan, jaringan telekomunikasi sudah tidak berfungsi sejak dua minggu lalu.
“Kami di sini sudah dua minggu tidak bisa berkomunikasi lewat telepon. Jaringan mati. Tidak tahu kenapa?” kata Sewia.
Untuk bisa berkomunikasi lewat saluran telepon, warga setempat harus menempuh perjalanan sekitar 3 hingga 5 kilo meter dengan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki.
“Begitu jaringan telekomunikasi tidak berfungsi, masyarakat ke gunung Petik Bintang atau ke kampung Ayamane hanya untuk berkomunikasi dengan keluarga yang di Sorong atau tempat lain,” jelasnya.
Hal sama dikeluhkan Imbran, pekerja jalan trans Papua Barat yang base camp di kampung Sahae.
Imbran mengaku sudah dua minggu lebih tidak berkomunikasi dengan keluarganya karena terkendala jaringan telekomunikasi.
“Lalu awal bulan Oktober masih bisa komunikasi dengan keluarga lewat telepon. Sekarang sudah dua minggu ini saya tidak bisa telepon ke istri dan anak saya di Jawa Barat, karena jaringan lagi rusak,” keluhnya.
Imbran berharap pihak pemerintah maupun Telkom segera memperbaiki jaringan telekomunikasi di kampung Sahae agar ia dan masayarakat tidak harus pergi jauh hanya untuk berkomunikasi lewat telepon.
“Pemerintah dan pihak Telkom secepatnya perbaiki jaringan di sini. Kami sangat butuh ini, apalagi kami pekerja tinggalkan istri dan anak di kampung halaman,” harapnya.
Kampung Sahae merupakan satu dari sembilan kampung yang ada di distrik Miyah Selatan. Kampung lainnya adalah Ayamane, Hewi, Ruvewes, Mawor, Ruf, Sisu, Yabuow, dan Whismer. []