ArsipFPK USTJ Minta Rektor Lengkapi Fasilitas Kampus

FPK USTJ Minta Rektor Lengkapi Fasilitas Kampus

Rabu 2014-02-19 15:56:00

PAPUAN, Jayapura—  Forum Peduli Kampus Universitas sains dan Teknologi Jayapura (FPK USTJ). Minta Rektor lengkapi fasilitas dan kesejahteraan Dosen. Hal ini dikatakan koordinator  lapangan aksi, Jhon Mandibo kepada wartawan di kampus USTJ Jayapura, Rabu (19/02/2014).

Jhon mengatakan selama ini proses belajar mengajar di kampus berjalan lancar. Namun yang kita sayangkan saat ini adalah kurangnya  fasilitas praktik, kesejahteraan dosen dan pegawai lembaga kurang diperhatikan oleh pihak kampus saat ini.  "Laboratorium-laboratorium sudah rusak, gaji dosen dan pegawai kampus sangat kecil dan tidak diperhatikan. Akibatnya kami mahasiswa yang jadi korban dari semua itu,” ungkapnya.

Kata dia, bukan hanya itu saja yang tidak di perhatikan tetapi juga masalah status hak uiayat tanah adat yang juga masih bermasalah dengan pihak lembaga, yayasan dan pemilik tanah ini juga akan berdampak pada ketidaknyamanan proses aktivitas perkuliahan tuturnya.

"Kami minta pihak yayasan dan rektor, segera menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan transparansi. Agar ke depan kami tidak lihat lagi ada gangguan dari luar kampus.

Dirinya berharap kalau bisa rektor berada di kampus setiap hari sehingga adanya fungsi kontrol yang baik. Kami akan terus palang kampus Sampai rektor dan ketua yayasan hadir di USTJ dan menyelesaikan masalah-masalah di kampus ini. "Ya selama rektor dan yayasan belum selesaikan masalah ini kami akan palang kampus,” tegasnya.

Tambahnya sistem yang ada di kampus USTJ sangat meresahkan mahasiswa. Kami minta semester pendek, untuk mempermudah kami menyelesaikan mata kuliah yang kurang tetapi itu tidak pernah terlaksana.

 

 ARNOLD  BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.