AMP KK Paniai-Nabire Akan Gelar Mimbar Bebas di Nabire

1
2492

NABIRE, SUARAPAPUA.com —Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota (AMP KK) Paniai – Nabire menyatakan pada hari Selasa (12/7/2016) mendatang, akan menggelar mimbar bebas di Taman Bunga Bangsa, Oyehe, Nabire, Papua. Tujuannya agar lewat kegiatan itu orang Papua dapat mengenal siapa dirinya dari segala sisi aspek kehidupan yakni ekonomi, budaya, sejarah dan sosial.

Sonny Dogopia, Ketua Biro Politik AMP Pusat, mengatakan kegiatan mimbar bebas sengaja dibuat supaya orang Papua dapat mengenal dirinya sendiri apakah antara orang Papua dan indonesia ada kesamaan atau tidak.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Bukan hanya lewat satu pintu Indonesia masuk di tanah Papua untuk menipu orang Papua agar melupakan jatih dirinya, beribu cara sudah ditempuh, sehingga hal itu tidak bisa dibiarkan. Kita harus terus saling ingatkan satu sama lain biar kita tahu siapa kita sebenarnya,” kata Sonny, kepada suarapapua di Kalibobo Nabire (10/7/2016).

Ia mencontohkan, UU tentang Pornografi, yang oleh Indonesia, pakaian adat Koteka dan Cawat, pakaian tradisional orang Papua bagian gunung dikatakan termasuk unsur pornografi.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

Kata dia, contoh ini merupakan bentuk diskriminasi dan juga bentuk perbedaan yang sengaja diciptakan untuk menghilangkan budayanya orang Papua.

ads

“Budaya yang bersifat sakral saja indonesia mau hilangkan, apalagi yang lain,” jelas dia.

Sehingga lanjut dia, pihaknya minta kedepan Indonesia jangan lagi membuat kebijakan-kebijakan yang selalu menyudutkan orang asli papua.

Dalam kegiatan mimbar bebas, pihaknya mengangkat tema “Deskripsi Orang Asli Papua dan Tanah Papua”.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

Dikatakan, dalam kegiatan itu pihaknya akan mengundang semua elemen agar masing-masing pihak dapat menyampaikan pandangannya sesuai tema.

“Bukan hanya para aktivis ham, tokoh agama, perempuan atau mahasiswa saja, aparat keamanaan juga akan kami undang tuk bicara biar masyarakat dapat menilai sendiri,” beber Ketua Biro Politik AMP Pusat ini.

Sehingga lanjut dia lagi, pihaknya berharap semua masyarakat papua yang berdomisili di kota Nabire dapat hadir pada hari-H nanti.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaHumi Inane Gelar Pertemuan Pentingnya Dampak Gender dan KDRT
Artikel berikutnyaAparat Dinilai Tak Mampu Berikan Rasa Aman pada Rakyat Papua