Polisi Indonesia Siksa Tiga dari 10 orang yang Ditangkap dan Ratusan Diboyong ke Polda Metro Jaya

0
2440
Aksi brutal polisi saat membubarkan massa AMP dan FRI - West Papua yang demo di Jakarta pada 1 Desember 2016. (Foto: Dok Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com—- Demo peringati deklarasi negara West Papua yang digelar Alinasi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-West Papua) diwarnai dengan tindakan brutal polisi kolonial Indonesia dengan menyiksa tiga orang dari 10 orang ditahan dan ratusan diboyong ke Polda Metro Jaya. 

 Ratusan massa yang hendak menuju ke Bundaran HI dihadang polisi kolinial Indonesia. Setelah gagal melakukan negosiasi dan beberapa aparat berpakaian preman terus memanasi situasi akhirnya berhasil dibungkam dengan menangkap 10 orang lebih dahulu.

Mereka yang ditangkap tersebut adalah Surya Anta, juru bicara FRI-West Papua, Jefry Wenda, ketua umum AMP Pusat, Markus Medlama, aktivis AMP Bandung,  Yohanes Damian alias Galesh  aktivis Gema Demokrasi, Anka Thomas, Jefri Wanda, Frans Nawipa, Iriantibus Murib, Frans Douw, Pyan Pagawak dan Minus Gibian.

Tiga dari antara 10 orang ini kemudian disiksa dan dipukul oleh aparat kolonial Indonesia. Mereka yang dipukul dan disiksa tersebut adalah Surya Anta, Jefry Wenda dan Markus Medlama.

Baca Juga:  Soal Pembentukan Koops Habema, Usman: Pemerintah Perlu Konsisten Pada Ucapan dan Pilihan Kebijakan

Kronologis Penyiksaan

ads

Surya Anta, jubir FRI-West Papua bercerita, pada saat dorong-dorongan, saya jatuh. Lalu saya ditarik oleh polisi menjauhi kerumunan massa aksi. setelah lepas dari massa aksi, saya ditsrik ke barisan polisi. Di situ saya dipukul menggunakan pentungan 2 kali ke bagian kepala dan tubuh.

Saya berusaha menunduk dan melindungi kepala saya dengan tangan. polisi lalu memukul muka saya di mana-mana hingga luka-luka. muka bagian hidung ditendang, perut dan badan saya juga ditendang. setelah itu saya diseret ke mobil tahanan. saat akan dimasukkan ke mobil tahanan, saya ditendang di bagian punggung.

Akibatnya Surya Anta mengalami luka-luka, ‌benjol di kepala atas, ‌benjol di kepala belakang, ‌pelipis kanan memar, ‌pelipis kiri memar, ‌hidung luka robek, ‌rahang kanan memar, ‌rahang kiri memar, ‌luka baret di punggung, leher, dan bagian badan depan

Baca Juga:  Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

Markus Medlama koordinator AMP Bandung bercerita, saat saya sedang melerai karena yang pakai slayer (bintang kejora) diambil, maka saya memegang badan Surya lalu berusaha mempertahankan agar tidak dibawa.

Saat saya sedang menarik Surya, Pyan datang memegang badan saya dan ikut menarik saya. Saya dan Pyan lalu dipukul di bagian kepala dan ditendang di bagian badan. lalu bagian muka ditendang. lalu saya diseret sambil dipukuli. dan dibawa ke mobil tahanan. Akibat dari itu saya mengalami luka-luka dan pusing di kepala.

Yohanes Damina alias Galesh dari Gema Demokrasi bercerita, saya berada di luar massa aksi. Saat masa aksi stop, saya bertanya pada Atika (salah satu PH) “kenapa berhenti?” Atika menyampaikan bahwa jalanan di depan mau dibersihkan. Saat menunggu, tiba-tiba, ada massa lain ( menggunakan baju bebas) merebut headband (bintang kejora) dan ada yang memukul. saya yang berada di antara massa aksi dan massa tersebut menyampaikan “ksih aja bapa. kasih aja, jangan pukul.”

Baca Juga:  Dewan Pers Membentuk Tim Seleksi Komite Perpres Publisher Rights

Saat itu saya diseret oleh kira-kira lima orang massa tidak dikenal. Saya digebuk dan dipukuli di bagian muka, dagu, badan. Kepala saya diinjak lalu diseret oleh massa tidak dikenal tersebut ke arah mobil tahanan. Di dekat mobil tahanan saya diserahkan ke polisi yang berseragam lalu dipukul kembali. Akibatnya saya mengalami luka-luka, ‌kemungkinan robek, hidung berdarah dan mengalir terus ‌dagu memar.

Selain itu tujuh orang tersebut, mereka yang ditangkap juga adalah Jefry Wenda, ketua umum AMP Pusat,  Anka Thomas, Frans Nawipa, Iriantibus Murib, Frans Douw, Pyan Pagawak dan Minus Gibian.

Tidak berhenti sampai di situ, ratusan massa yang dihadang tersebut dibawa ke Mabes Polda Metro Jaya. Setelah didata akhirnya dipulangkan sekitar pukul 15.00 WIB.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnya1 Desember KNPB Gelar Ibadah, AMP dan FRI-West Papua Aksi di Jakarta
Artikel berikutnyaFoto Aksi Brutal Polisi Indonesia Terhadap Massa AMP dan FRI-West Papua di Jakarta