YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Selama sepekan sejak hari Senin (7/8/2017), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kabupaten Yahukimo akan menerima pendaftaran untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan bekerja di bagian Hukum dan HAM di Papua dan Papua Barat.
Karel Heluka, kepala pengembangan karier pada kantor BKD kabupaten Yahukimo mengatakan, pendaftaran dibuka sejak hari ini dan berakhir Sabtu mendatang.
“Kami baru tempel informasi penerimaan CPNS dari formasi Hukum dan HAM. Itu bagi pencari kerja yang mau jadi hakim. Jadi ini bukan untuk formasi umum,” kata Karel di ruang kerjanya.
Ia juga menjelaskan soal ketidakjelasan formasi umum sebagaimana dibicarakan beberapa waktu terakhir. “Formasi umum ada, tetapi belum tau pasti. Kami juga masih menunggu, dan ini serentak khusus bagi jurusan Hukum dan diputuskan oleh Kementrian Hukum dan HAM,” imbuhnya.
Informasi yang telah dipasang, kata dia, diharapkan membantu para pencari kerja untuk melengkapi persyaratan. “Kami sudah tempel info, jadi bisa lengkapi persyaratan yang diminta dan langsung daftar melalui online,” kata Karel.
Di hari pertama belum ada yang memasukan berkas administrasi. Meski begitu, masih ada beberapa hari lagi. “Kami dari Yahukimo siap melaksanakan, apabila adik-adik yang minat akan kami usul ke pusat agar ikuti tahapan selanjutnya. Jadi, hari ini awal kami buka, belum ada yang daftar. Masa pendaftaran selama satu minggu sesuai dengan kondisi di lapangan,” ungkapnya.
Mengenai jadwal formasi dari pusat untuk pendaftaran mulai tanggal 1-30 Agustus, Karel jelaskan bahwa memang pendaftarannya harus dibuka sesuai jadwal pusat. “Hanya saja kita tau betul, dengan jurusan formasi yang diminta ini, karena jumlah pencari kerja yang ada di sini kebanyakan yang umum. Kalau untuk Hukum dan HAM, kurang. Makanya, kami buka hanya satu minggu kedepan,” ungkapnya.
Lanjut dia, “Nanti kalau ada banyak yang berminat, kami akan buka sampai dengan tanggal yang ditentukan oleh pusat. Kami berharap supaya orang Yahukimo bisa menjadi pengacara, hakim, itu harapan kami.”
Dibukanya lowongan ini seperti angin segar bagi Usman Kabak yang hendak mencoba mengadu nasib.
“Saya mau daftar, dan saya siap menjadi hakim, karena ini cita-cita saya dari dulu,” ujarnya.
Usman berjanji akan memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya. “Saya waktu kuliah di Uncen, saya bersama dua teman pernah diutus oleh kampus ke Jakarta untuk lanjutkan studi Hukum. Tetapi pada waktu itu saya kembali karena mama saya tidak setuju. Jadi, kesempatan sekarang ini saya akan mencoba,” tuturnya dengan penuh harap.
Ia akui dulu berkeinginan besar menjadi pengacara. Hanya saja, ia ikuti bahasa mama. “Ini kesempatan saya jadi pengacara. Saya siapkan semua berkas yang diminta, karena ini daftar online, maka saya harus scan semua,” ungkapnya menceritakan.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau