Nasional & DuniaDelegasi Maroko Kunjungi Israel

Delegasi Maroko Kunjungi Israel

YERUSALEM, SUARAPAPUA.com – Delegasi Maroko tiba di Israel hari Minggu (10/06) untuk lawatan selama lima hari. Mereka akan mengunjungi Knesset, Museum Holocaust, Pusat Peninggalan Yahudi Afrika Utara dan beberapa universitas di negara tersebut.

Kunjungan itu bertepatan dengan meluasnya kampanye boikot internasional dan keputusan Argentina untuk membatalkan pertandingan sepak bola mereka dengan tim Israel, yang seharusnya diadakan di Al-Maliha Stadium di Yerusalem.

Baca Juga:  Bendera Bintang Kejora Turut Sambut Paus Fransiskus di Timor Leste

Delegasi ini terdiri dari 11 orang, meliputi insinyur, penulis, direktur, dan pengusaha, yang, menurut Kementerian, menganggap dialog dan komunikasi dengan rekan-rekan Israel mereka suatu hal penting.

Delegasi dijadwalkan melakukan tur di sejumlah kota seperti Haifa dan Yerusalem di mana mereka juga akan mengunjungi situs-situs suci Islam. Diharapkan, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri Israel: “sebuah pertemuan yang menarik akan diadakan antara anggota delegasi dan siswa Israel yang berpartisipasi dalam kursus untuk mengajar warga Maroko penutur Bahasa Yahudi.”

Baca Juga:  Egianus Kogeya Akan Bebaskan Pilot Susi Air Dari Rimba Ndugama

Baru-baru ini, Duta Besar Maroko untuk Mesir Ahmed Tazi tiba di Jalur Gaza dengan konvoi bantuan kemanusiaan Maroko yang terdiri dari 165 dokter dan teknisi dari rumah sakit lapangan Maroko, sedang didirikan di Gaza.

Pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita memulai kunjungan resminya ke wilayah Palestina – kunjungan pertama oleh seorang pejabat senior Maroko ke wilayah Yerusalem pendudukan – dengan mengunjungi Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga:  Suara Hati Selpius Bobii Saat Paus Fransiskus Kunjungi Vanimo

Menteri Maroko kala itu berkeliling halaman masjid dan mengunjungi Dome of the Rock bersama dengan sejumlah pejabat.

Pewarta: Wim Geissler

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.