SAUSAPOR, SUARAPAPUA.com— Masyarakat distrik Sausapor mendesak pemerintah perhatikan aliran listrik di Sausapor yang selalu nyala dan padam. Permintaan tersebut didesak agar diselesaikan sebelum ibu kota Kab. Tambrauw , Papua Barat dipindahkan dari Sausapor ke Fef.
Modi Makusuy salah satu warga di Sausapor meminta agar Pemkab perhatikan listrik di sausapor.
“Ibu Kota Kabupaten akan pindah ke Fef tahun 2020, kami pertanyakan listrik yang selalu menyala dan padam bergiliran setiap saat. Pemerintah harus pastikan bahwa listrik akan menyala setiap haru dulu baru pindah,” tegasnya saat melakukan aksi di Sausapor pada Kamis (19/12/2019) lalu.
Masyarakat distrik sausapor sudah puluhan tahun menjadi pelanggan setia PLN, meskipun lampu sering padam.
“36 tahun listrik selalu mati menyala. Tidak pernah ada pelayanan maksimal. Tidak tahu alasannya apa,” ujarnya.
Ia mengharapkan agar pemerintah segera menyurati pihak PLN Sorong bahkan PLN pusat, agar listrik dapat menyala 1×24 jam, sebelum kabupaten pindah ke fef listrik di sausapor harus menyalah 1×24 jam.
“PLN Sorong bahkan pusat jangan menutup mata dengan Lides (listrik desa) sausapor karena sudah 36 tahun tidak ada perhatian serius dari PLN Sorong dan Pusat,” tegasnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Bupati Tambrauw, Mesakh Yekwan mengatakan untuk 1×24 jam pemerintah belum bisa berikan jawaban.
“Saya belum bisa memberikan jawaban yang pasti, tapi kami pemerintah akan mengupayakan agar listrik bisa terang 1×24 jam,” katanya menjawab aspirasi masyarakat.
Kata Mesakh, hal ini sudah di sampaikan untuk pihak pln sausapor agar di lanjutkan ke PLN sorong dan pln pusat.
“Kita akan dengar dari PLN Sorong setelah kepala PLN Sousapor kembali dari sorong,” katanya.
Pewarta: CR-SP12
Editor: Arnold Belau