WAMENA, SUARAPAPUA.com — Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayawijaya, Isak Sawaki mengatakan penggunaan proyek palapa ring timur masih menunggu setingan jaringan yang harus dilakukan oleh teknisi proyek.
“Sekarang ini dalam posisi antri, artinya untuk setingan pemanfaatan jaringan palapa ring khusus di Jayawijaya,” kata Sawaki, Jumat (28/2/2020).
Diketahui, proyek palapa ring timur di wilayah Papua telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2019 lalu, dan diharapakan dapat beroperasi pada tahun 2020.
Dikatakannya, pekan lalu telah dilakukan uji coba dan pengaktifan jaringan khusus di Mulia dan Puncak Jaya. Sementara, di beberapa kabupaten pegunungan tengah dalam proses antrian, dikarenakan jaringan tersebut sekali bergerak untuk seluruh kabupaten.
“Jadi Moratelindo yang ditunjuk Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) untuk menangani penyediaan bandwidth untuk kebutuhan tiap-tiap daerah telah dialokasikan sesuai kebutuhan dan permintaan setiap kabupaten,” katanya.
Dari informasi yang diterima, kata Isak, di Jayawijaya akan dilakukan penyetingan jaringan palapa ring pada awal Maret oleh tim Moratelindo (operator yang menangani pembagian bandwidth untuk setiap daerah).
“Kita di Jayawijaya tidak ada masalah, anggaran sudah disiapkan dan backbonenya sudah disiapkan oleh Bakti, hanya tunggu kapan dari Moratelindo datang untuk mulai setingan palapa ring ini,” tuturnya.
Pemda Jayawijaya telah memesan kapasitas 100 Mbps dalam proyek palapa ring. Ada kaitannya dengan penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik, terutama tentang pelaporan pemerintahan.
“Jadi Telkom sudah ambil bagiannya. Artinya berapa kapasitas jaringan yang nanti akan disediakan untuk pelayanan ke masyarakat, tinggal kapan mereka mau realisasikan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan, operator Telkomsel secepatnya dapat melayani masyarakat. Dirinya menyebut, jika palapa ring timur benar-benar rampung. Apabila ada provider lain yang ingin berinvestasi di Wamena, maka Pemda setempat sangat terbuka.
“Sehingga tidak tergantung dengan satu provider saja, apabila ada masalah dari Telkomsel, ada pilihan lain. Kita butuh pelayanan, siapa yang melayani baik kami akan terbuka,” pungkasnya.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau