Cegah Corona, Pemkab Jayawijaya Liburkan Sekolah 14 Hari

0
1453

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Plt. Sekda Jayawijaya, Tinggal Wusono mengatakan, terkait dengan surat edaran dari Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Provinsi Papua, maka untuk kabupaten Jayawijaya meliburkan sekolah dari 19 hingga 31 Maret mendatang.

“Sebelum libur itu dilakukan, kita juga minta kepada guru pada masing-masing sekolah yang ada di Jayawijaya untuk menyiapkan bahan-bahan pembelajaran, sehingga jika mulai masanya libur anak-anak tak berkeliaran di jalan, di tempat umum atau bepergian keluar daerah, tetapi tetap belajar di rumah masing-masing,” kata Wusono, Selasa (17/3/2020).

Menurutnya, untuk libur ini bukan berarti siswa dapat bepergian keluar daerah, tetapi bagaimana mempersiapkan diri dengan belajar di rumah dengan materi-materi atau tugas yang diberikan dari guru di setiap sekolah, sehingga aktifitas belajar tetap dilakukan.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo mengakui jika pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Sekda Jayawijaya, dan hasilnya akan ada surat pimpinan daerah untuk menentukan siswa akan diliburkan dari aktifitas sekolah.

“Kemungkinan akan libur hari kamis mendatang, namun suratnya kita masih tunggu dan nantinya akan diedarkan ke seluruh sekolah yang ada di Jayawijaya,” katanya.

ads

Dikatakannya, sesuai intruksi dari provinsi, ujian SMK akan berjalan selama 4 hari, sehingga kamis mendatang mulai libur, namun siswa masih melaksanakan ujian nasional terakhir, sesudah itu akan diliburkan.

“Ujian SMK itu mulai dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 19 maret, sehingga kalau libur pada 19 artinya itu hari terakhir pelaksanaan ujian, sehingga tetap dilanjutkan,” tuturnya

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

Ia juga menambahkan untuk ujian SMA rencananya pada tanggal 30 Maret sampai 2 April, nantinya akan ada informasi lanjutan dari provinsi apakah ada penundaan atau tidak, karena harus melakukan koordinasi dengan Badan Standar Nasional Pendidikan yang mengatur soal ujian di Jakarta.

“Artinya belum ada kepastian apakah pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA ini akan tetap dilakukan atau ditunda dan masih tetap mengikuti jadwal semula, karena belum ada jadwal atau surat penundaan yang dikeluarkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Yayasan Sosial Obambo (YSO) Ninabua, Bernart Simson Maalangen mengatakan, setelah melaksanaan ujian nasional, maka pihaknya akan meliburkan siswanya hingga 31 maret atau tetap belajar di rumah, kebetulan UN yang berjalan baru untuk SMK, setelah itu baru SMA, SMP dan SD sesuai dengan jadwalnya.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Untuk belajar di rumah, nantinya guru akan memberikan modul atau tugas-tugas untuk diselesaikan di rumah dan dikumpulkan pada saat masuk sekolah, sehingga penilaian masih tetap berjalan, demikian juga untuk guru yang tetap diberikan tugas untuk bekerja dirumah, jadi kewajiban kinerjanya tetap ada pertanggungjawaban, absensinya juga tetap berjalan,” katanya.

Bernart juga mengaku, jika belajar di rumah khususnya di Wamena tak bisa disamakan dengan daerah lain yang bisa menggunakan sistem online, tetapi bisanya itu secara mandiri memberikan siswa modul, materi atau tugas yang dikerjakan selama libur berlangsung supaya nilai bisa dilihat saat tugas itu dikumpulkan.

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Teluk Arguni Kaimana Keluhkan Guru
Artikel berikutnyaMahasiswa Unipa Berhasil Bikin Hand Sanitizer untuk Cegah Penyebaran Corona