Tito Karnavian Ko Epen Kah?

0
2299

Oleh: Putra Melanesia)*

Syalom Prof. Jend (Purn) Muh.Tito Karnavian yang terhormat. Apa kabar om? Semoga dalam keadaan sehat walafiat dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, ya. Amin ! Kenalkan Saya Putra Melanesia dari etnis Melanesia, bangsa Papua Barat yang sudah lama mengaggumi sosok anda. Terutama ketika anda masih menjabat sebagai kapolda Papua, Kepala BNPT dan Kapolri. Utamanya karena anda adalah salah satu ahli dalam dunia penindakan terorisme. Rasa kebanggaan saya makin bertambah ketika om ko dikukuhkan sebagai salah satu Profesor di Indonesia. Anda benar-benar telah meraih rekor terbaik. Om Ko hebat! Anda pokoknya terbaik. Karir om sangat sempurna sebagai orang profesional dan akademisi di Indonesia. Indonesia beruntung memiliki sosok seperti bapa ko.

Oh iya pak, kalau dibandingkan dengan orang lain, karir mereka tidak secemerlang anda dalam institusi kepolisian maupun pemerintahan. Anda ketika menjadi Kapolri dan dilantik oleh Presiden Jokowi, om mencapai posisi puncak dengan menggeser beberapa senior anda di korps Bhayangkara. Saat anda mencapai puncak itu, sejarah mencatat hal itu di kertas bahwa hanya om ko yang bisa menorehkan hal itu pasca orde baru. Padahal dalam institusi kepolisian dan TNI sangat menjunjung tinggi unsur senioritas. Tapi tidak berlaku bagi anda. Ketika pilihan Presiden sudah bulat. Bapa ko muncul dan dipilih sebagai pucuk pimpinan alias leader korps Bhayangkara.

Bersama dengan tulisan ini, saya mewakili anak-anak milenial Melanesia di Tanah  orang Melanesia Papua mau bilang, walau anda telah diselimuti banyak prestasi dan capaian yang luar biasa itu, tapi ironis karena bapak itu tidak punya hati karena bapa ko bilang tidak setuju dengan keputusan Gubernur dan jajarannya di Papua sebagai pemimpin rakyat Papua dalam sistem indonesia melakukan lockdown Papua. Bapak seolah menghendaki agar kami bangsa Melanesia di Papua mati bersama saudara/i kami bangsa nusantara yang sudah hidup berpuluhan tahun di sini.

Baca Juga:  Kura-Kura Digital

Baca Juga: ULMWP: Mendagri Tunjukkan Kebijakan Genosida Terhadap Papua

ads

Saya bersama teman-teman tidak menyangka setelah pensiun dari kursi kepolisian, bapak masih tetap kejam karena berbicara selayaknya masih menjadi Kapolri. Kami tahu bahwa jabatan Kapolri pun bapak peroleh setelah menghabisi para pejuang kemerdekaan Papua sejak dahulu. Dan atas karenanya dimata pemimpin anda, anda dilihat sebagai pahlawan. Pahlawan dalam mengamankan kepentingan bos kalian bernama AS dan taipan asing lainnya di Papua dan seluruh nusantara.

Bapak perlu tahu, sebenarnya om ko tidak punya hak sama sekali mengatur dan membatasi atau menyatakan pendapat atas apa yang disikapi  dan dijajaki oleh orang Papua, apalagi oleh para pemimpin kami karena Papua memiliki Otonomi Khusus.

Bapak harusnya sadar, bahwa upaya bapak untuk menekan dan menolak pemberlakuan lockdown yang diputuskan oleh Gubernur Papua, wakil, para bupati, Kapolda dan Pangdam serta pihak lainnya yang tergabung dalam Forkopimda  itu sah dan sangat kuat legitimasinya. Sebab merekalah para pemimpin di daerah Papua. Atau apakah karena Pangdam dan Kapolda kami hari ini adalah orang asli Papua, jadi bapa ko tidak setuju dengan mereka pu keputusan? Atau sebenarnya apa yang ada di dalam om ko kepala? Apakah ada kepentingan yang lebih besar yang om ko pikirkan? Apa kepentingannya, jika dalam memandang keputusan pemerintah Papua untuk menyelamatkan seluruh elemen rakyat Papua saja bapak tidak setuju? Masa bisa begitu?  Itu aneh sekali ya, om Tito.

Baca Juga: Mendagri Tidak Setuju Keputusan Bersama Forkompimda Papua

Jadi pak Tito,  sa mau bilang bahwa walaupun ko bilang tidak setuju lockdown  Papua, begitu juga Presiden Jokowi bersama jajaran Kabinet Kam di Jakarta. Lihat, epidemi kasus virus Corona sekarang sudah membludak dimana-mana di situ. Tapi kenapa kam tidak bisa tangani dan cegah dengan cepat? Sudah lebih dari seratus orang mati hanya dalam waktu 2 minggu dan Indonesia menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di Asia. Bukankah sebagai Mendagri yang kuasai bidang terorisme, bahaya ancaman Virus Corona ini, bapa mestinya sudah bisa lacak dan antisipasi?

Baca Juga:  Hak Politik Bangsa Papua Dihancurkan Sistem Kolonial

Tapi kenapa sekarang sudah terlalu menggila. Apakah  om sudah dengar berapa manusia yang kini jadi ODP, PDP dan positif Covid19 di Indonesia hingga Papua? Bapa ko harusnya bersyukur karena kecepatan Pemda Papua menghentikan penerbangan dan kapal laut saat ini, Papua masih rendah angka infeksi dan penularannya. Apa jadinya kalo tidak ada lockdown versi Forkompimda Papua saat itu? Dan harus ikut ko pu mau? Pasti banyak yang sudah mati. Sebab sudah dong lockdown saja, lihat sudah ratusan orang dan beberapa orang sudah meninggal dan hampir 10 orang sudah dibilang positif Covid19 di Papua.

Mohon maaf, bapa kok harusnya berfikir lebih jernih dengan kacamata seorang intelektual karena ko itu profesor, sehingga orang asli Papua dan seluruh warga nusantara di Papua bisa diselamatkan. Ko sebenarnya tahu bagaimana realitas kualitas layanan kesehatan dan fasilitas kesehatan dasar di tanah Papua yang dibangun NKRI sejak 1963 atau telah hampir setengah abab ini. Maka ko sebenarnya tidak perlu bicara macam-macam. Macam orang baru saja begitu.

Pokoknya sekarang desakan, tekanan, dan kritikan bertubi-tubi dari orang-orang di sekitar  om ko, yang mau agar Presiden Jokowi segera kasih Lockdown Jakarta dan Indonesia itu, kam harus lihat dan terima. Bila perlu ko jawab sesuai desakan mereka. Tangkis mereka satu persatu, seperti ko tangkis tong yang di Papua. Atau bila perlu ko lagi bicara sama Anis Baswedan, Walikota Tegal, Gubernur Bali dst yang su lockdown dong pu daerah dari akses luar dsb. Ko jangan beraninya hanya bicara ke kami bangsa Melanesia di bumi Papua ini. Yang sudah mo habis karena kam  su bunuh tong dengan segala macam cara. Memangnya ko siapa?  Ko epen kah?

Baca Juga:  Musnahnya Pemilik Negeri Dari Kedatangan Bangsa Asing

Dan yang  terakhir, tong su tahu juga ya, walau masih anak-anak kecil; bahwa bapak ko bicara begitu pasti karena ko pu kepentingan sendiri yang ko pikir, makanya begitu.

Maka sebaiknya pak Tito diam dan fokuslah bantu Presiden Jokowi yang wajahnya semakin mengkerut karena bingung hadapi  invasi besar wabah virus Corona ini. Atau bantu Menkes dan Menteri lain untuk mencari dan membeli APD yang katanya kam cinta produk dalam negeri; kam negara industri; kam negara besar tapi hanya kelihatan sebagai negara importir besar yang semuannya harus kam beli dan datangkan dari luar negeri. Sampai pergi minta-minta ke China padahal kam ini lebih mesra sejak dulu dengan Amerika Serikat. Kam anti sosialis-Komunis, baru sekarang kam jadi tidak tahu diri itu?  Kam fokus sudah.  Kita sebagai anak bangsa, tong tunggu, kam pu kerja-kerja itu. Semoga Corona kam segera atasi supaya rakyat Indonesia bisa lihat kam ini sebenarnya bisa disebut bangsa, negara dan pemerintah yang sejatinya, pantas ada atau tidak dst.

Sudah cukup ya sampe  di sini, om ko  jangan tersinggung. Anggap saja ini surat dari anak-anak bangsa Melanesia di bumi Papua sebagai bentuk warning dalam mempertahankan diri dan eksistensi bangsanya dari kelalaian pemerintah Indonesia menjaga dan melindungi seluruh warga negara. Salam …. Semoga Tuhan Memberkati !

)* Penulis adalah pemuda Papua

Artikel sebelumnyaPemkab Yahukimo dan PGGY Diharapkan Berperan Aktif Cegah Pandemi Covid19
Artikel berikutnyaBreaking News: Penembakan Terjadi di Kuala Kencana, Timika