Satgas Pangan Lokal Paniai Diminta Kerja Menyeluruh

0
1283

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Tim Satuan Tugas (Satgas) pangan lokal untuk masyarakat Paniai yang dibentuk pemerintah daerah, Rabu (29/4/2020), guna menekan penyebaran Covid-19 di daerah itu, diminta kerja harus secara menyeluruh. Tidak sebatas membeli hasil produk pangan lokal siap panen dari masyarakat setempat.

Hal ini dikemukakan salah satu tokoh pemuda Paniai, Yunus Eki Gobai, Minggu (3/5/2020), menanggapi penjelasan tujuan pembentukan tim Satgas oleh Bupati Paniai Meki Nawipa Kamis (30/4/2020) pekan lalu, sebagaimana diwartakan wagadei.com, “Kami sudah bentuk Satgas ini untuk membelanja pangan lokal milik warga, lalu pemerintah beli. Selanjutnya kami bagikan ke masyarakat untuk dikonsumsi.”

Yunus menilai, jika hanya itu (beli lalu kembali dibagikan kepada masyarakat) tak elok dengan besarnya anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

“Sangat disayangkan. Sasarannya lemah. Kerja tidak menyeluruh,” ujarnya kepada suarapapua.com.

Kerja menyeluruh menurut Yunus, selain membeli hasil kebun, pemerintah daerah harus menyediakan alat-alat kerja seperti sekop, parang, linggis, kapak dan lain-lain. Ditambah juga bibit sayur-mayur.

ads

“Supaya usai panen, masyarakat bisa langsung kembali berkebun,” ucapnya.

Dengan begitu, ia yakin, akan mendorong semangat masyarakat tetap berkebun. Terutama yang malas berkebun.

Tak hanya itu, Yunus juga menyarankan Pemkab mesti sediakan bibit ternak ayam, bebek, babi maupun sejenis lainnya dan serahkan ke masyarakat peternak. Begitupun para nelayan di danau, bentuk perhatiannya dengan menyiapkan pukat atau jaring.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Itu baru kerja menyeluruh. Artinya, kerja tepat pada sasaran. Semua masyarakat petani (kebun, ternak dan danau) merasakan ada uluran tangan dari pemerintah. Sistem pembagiannya, pastinya yang dapat alat kerja kebun atau hasil kebunnya dibeli, untuk bibit ternak tidak dapat, begitu sebaliknya dengan yang lain,” tuturnya.

Ia berharap, hal-hal yang disampaikan dapat dipertimbangkan Pemkab Paniai bersama tim Satgas. Ini juga dimaksudkan untuk menekan kecemburuan sosial diantara masyarakat itu sendiri.

“Tetapi kalau tidak dan hanya khusus untuk beli hasil kebun karena dana kurang, ya tidak apa. Jika dana banyak lalu begitu, itu kurang ajar sekali. Pakai nama masyarakat, lalu uang banyak itu masuk saku,” sorot Yunus.

Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

Mama-mama petani dan penjual hasil kebun di pasar Enarotali, menyambut baik kebijakan pemerintah daerah. Seperti disampaikan mama Welmina Mote, hal itu akan membantu keluarga karena hasil kebunnya dihargai pemerintah.

“Pemerintah bentuk tim Satgas itu sangat baik karena bisa bantu keuangan keluarga,” katanya saat berbincang dengan suarapapua.com di Enarotali, Sabtu (2/5/2020).

Mama Mote yang tinggal di komplek Pasar Iyaipugi ini mengingatkan tim dari pemerintah daerah harus adil kepada semua pemilik kebun di kampung-kampung.

“Mama pesan, kerja harus benar. Kalau beli, harus beli semua masyarakat punya. Tidak boleh lain beli, terus lain tidak. Karena soal nasib makan semua sama,” ujarnya.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaDelapan Upaya Pemkab Nabire Usai 16 Positif Covid-19
Artikel berikutnyaKoordinator Kingmi Dogiyai Tuan Rumah Retret Akbar Meeuwodide