Legislator Papua Pertanyakan Kinerja Para Bupati Meepago di KM 100

0
1422

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Alfred Fredy Anouw, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua mempertanyakan kinerja para bupati di wilayah Meepago, terutama realisasi atas kesepakatan bersama beberapa waktu lalu dan kendornya pengawasan di Posko Kilo Meter 100 Siriwo hingga terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Kepada suarapapua.com di Nabire, Sabtu (9/5/2020) sore, Alfred menyampaikan penilaian tersebut menyusul bobolnya pertahanan tak terpaparnya Covid-19 di kawasan pedalaman Meepago.

“Saya pertanyakan kinerja mereka, kinerja tim Gugus Tugas Covid-19 Meepago. Bagaimana realisasi anggaran besar-besaran yang telah dikucurkan oleh pemerintah Indonesia, pemerintah provinsi Papua bahkan dari kabupaten masing-masing,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengapresiasi yang luar biasa kepada para petugas di Posko Satgas Covid-19 Covid-19 di KM 100 Siriwo maupun lokasi lain sesuai keputusan pemerintah setempat.

“Mereka sangat hebat karena telah mempertahankan hingga rela bertahan dalam minimnya alat perangkat diri (APD) yang disiapkan oleh pemerintah Papua maupun para bupati Meepago” puji Anouw.

ads

Legislator Papua asal Dogiyai ini berharap kondisi miris yang dihadapi para petugas di Posko KM 100 dan posko lain mesti segera dibijaki karena rawan terpapar pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

“Saya juga minta kepada para petugas di posko KM 100 untuk segera ikut rapid test di Nabire karena beberapa sopir lintas yang ikut rapid test di kabupaten Paniai maupun Dogiyai itu telah berkontak dengan para petugas di KM 100,” kata Alfred.

Agak aneh baginya ketika para sopir pendatang bisa diizinkan di KM 100. Hal berbeda dengan masyarakat biasa, sama sekali tak diizinkan.

“Saya pertanyakan karena para sopir pendatang diberi izin lewati palang di KM 100 itu setelah diperiksa dengan alat Rapid test atau sudah menjalani Swab test sehingga bisa berlintas di jalan trans? Jika tidak ada dua alat pendeteksi itu di Posko Satgas Covid-19 di KM 100, saya minta hentikan menyengsarakan rakyat kecil. Karena rakyat kecil selalu dipulangkan depan mata dan kepala saya, sementara para pejabat dan sopir non OAP diloloskan dengan mudah itu apa maksud dan tujuannya?.”

Baca Juga:  Gawat! Di Mimika, 2.500 Ekor Babi Mati Terserang Virus ASF

Lanjut Alfred, “Apakah para pejabat dan sopir non OAP itu telah menjalani pemeriksaan dengan menggunakan kedua alat tadi dan dinyatakan negatif hingga diperbolehkan lewat atau bagaimana? Sedangkan rakyat kecil itu dinyatakan positif Covid-19 hingga dilarang dan dipulangkan kembali dari KM 100?.”

Sekretaris Fraksi Membangun Papua DPRP ini berharap tak diberlakukan sistem suka tak suka atau perbedaan kelas sosial baik para pejabat dan suku tertentu saja boleh lewati palang di KM 100 Siriwo.

Ia tegaskan, dalam hal ini tak boleh ada toleransi atas dasar faktor apapun.

“Kalau boleh pemerintah provinsi Papua dan para Bupati Meepago segera datangkan alat Swab test dan ditempatkan di KM 100 jika wilayah pedalaman Meepago mau aman dari Covid-19,” usulnya mengakhiri.

Minimnya APD bagi petugas di KM 100 disayangkan Elias Anouw, ketua DPRD Kabupaten Dogiyai.

Menurutnya, selain di KM 100, petugas di beberapa posko Covid-19 bentukan pemerintah daerah juga ditemukan kekurangan APD.

“Kami mendesak, segera melengkapi APD yang layak bagi petugas medis yang sedang bertugas di setiap posko Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Senada, Agustinus Tebai, anggota DPRD Kabupaten Dogiyai, menegaskan, penanganan Covid-19 harus diefektifkan dan tak lagi dianggap enteng karena kasus orang terpapar Covid-19 sudah ada di Meepago.

Agus mengingatkan pemerintah daerah segera suplai APD maupun alat kesehatan lain yang sangat dibutuhkan karena ini sangat penting apalagi para petugas di posko Covid-19 merupakan garda terdepan yang rawan terpapar virus mematikan itu.

Simon Petrus Pekei, wakil ketua I DPRD Kabupaten Dogiyai, mempertanyakan keseriusan empat Bupati Meepago yang tak kunjung menyerahkan APD kepada para petugas di KM 100.

Pekei mengaku sejauh ini bantuan APD baru diberikan Pemkab Deiyai. Bupati Ateng Edowai didampingi kepala Dinkes Kornelis Pakage mengantarnya langsung ke posko Satgas Covid-19 KM 100 Siriwo, Minggu (26/4/2020) lalu.

Bantuan alkes sebanyak 20 paket APD ditambah uang bagi para petugas Satgas Covid-19 KM 100 diterima langsung koordinator posko, Yuliten Makai dan Simon Petrus Pekei. Penyerahan disaksikan beberapa petugas lainnya.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaData Anggota IPMADO di Setiap Kota Studi Wajib Dilengkapi
Artikel berikutnyaKontribusi JDP dalam Penyelesaian Konflik Jakarta – Papua (4/Habis)