JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua komisi B DPRD Intan Jaya Martinus Maisini meminta pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk menyalurkan bantuan untuk mahasiswa di setiap kota studi di tengah wabah covid-19 ini.
“Bantuan pendidikan itu kewajiban pemerintah setiap tahun tapi bantuan biaya makan minum untuk belanja sembako itu perlu pemerintah utamakan dan salurkan kepada setiap badan pengurus. Agar mahasiswa kita tidak terpapar virus ini karena mereka keluar mencari makan minum,” tuturnya kepada media ini Jumat, (8/5/2020).
Maisini juga mempertanyakan keseriusan pelayanan pemerintah Intan Jaya terhadap masyarakat terutama mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Kami yang kerja saja susah karena dana semua dipangkas apalagi mahasiswa, lalu disituasi seperti ini pemerintah ada bikin apa untuk mahasiswa yang adalah asset kita? Seharusnya pemerintah sudah bantu sejak awal tapi ini sudah tiga bulan belum juga ada bantuan ini bahaya, terus pemerintah Intan Jaya malu kah tidak ketika pemerintah lain yang bantu mereka” ungkapnya.
Martinus juga meminta Kabag Kesra agar tidak perhambat penyaluran bantuan mahasiswa dengan alasan tertentu.
“Jangan banyak pake alasan yang nantinya korbankan mahasiswa. Kita semua pernah sekolah jadi biasanya mahasiswa itu terdaftar di Dikti itu di semester tiga keatas itupun di luar Papua jadi sesuai dengan data yang dajukan oleh pengurus itu yang disalurkan bantuan mengingat dua kasus besar yang tidak bisa dibantahkan oleh siapapun yaitu tahun kemarin kasus rasis dan sekarang wabah covid-19 ini. Jadi harap semua mahasiswa dapat bantuan di situasi ini,” harapnya.
Dia mengaku kesal dengan kinerja tim gugus depan covid-19 Intan Jaya yang tidak transparan.
“Saya sebagai ketua komisi B bidang anggaran mempertanyakan dana 10 miliar yang dialokasikan itu, karena sampai saat ini untuk bangun ruang isolasi saja belum ada, media untuk perkembangan covid-19 ini juga belum ada, tim covid-19 yang dibentuk semua ada di Nabire jadi tim yang pemerintah bentuk itu semata-mata untuk memanfaatkan anggaran,”katanya.
Selain itu Aprianus Sani Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya Manado meminta dinas yang menangani bantuan studi agar tidak diperlambat penyaluran bantuan dengan beberapa alasan.
“Data mahasiswa sudah minta dua minggu yang lalu, jadi jangan Kesra perhambat penyaluran bantuan studi dengan alasan data tidak valid, dan alasan lain-lain. Jadi data yang kami kirim itu harus jawab sesuai data itu,” tegasnya.
Senada dengan itu, dikemukakan Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya di Jayapura, Yustianus Agimbau mempertanyakan hambatan penyaluran bantuan pendidikan bagi mahasiswa se-Indonesia.
“Saya bingung dengan kabag kesra karena data setiap kota studi sudah dikirm tapi belum ada penyaluran sampai saat ini, jangan karena kepentingan kalian kami mahasiswa dikorbankan,” katanya.
Pewarta: SP-CR16
Editor: Arnold Belau