Pejabat Jakarta: Rasisme Terhadap Orang Papua Terisolasi

0
1250
Aksi mahasiswa Papua di Jayapura dalam rangka tolak rasisme bulan Agustus 2019. (Agus Pabika)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Seorang pejabat pemerintah Indonesia telah mencirikan rasisme baru-baru ini terhadap orang Papua Barat sebagai pola yang terisolasi.

Gerakan Papua Lives Matter telah mendapatkan momentum di Indonesia sejak meluasnya protes anti-rasisme tahun lalu.

Protes itu dipicu oleh pelecehan rasis terhadap mahasiswa Universitas Papua Barat di Surabaya.

Seorang pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah klaim pekerja HAM bahwa pemerintah telah mengabaikan atau bahkan mendukung rasisme terhadap orang Papua.

Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

Sade Bimantara mengatakan, setidaknya salah satu pelaku pelecehan rasis dalam insiden Surabaya telah dihukum dan dipenjara.

ads

“Kasus-kasus ini diisolasi dan sama sekali tidak mencerminkan kebijakan pemerintah. Pemerintah menerapkan kebijakan tindakan afirmatif yang sangat kuat dan kuat di Papua dan secara nasional,” kata Bimantara.

 

Sumber: Radio New Zealand

Editor: Elisa Sekenyap

Baca Juga:  Ancaman Bougainville Untuk Melewati Parlemen PNG Dalam Kebuntuan Kemerdekaan
SUMBERRadio New Zealand
Artikel sebelumnya40 Mahasiswa Universitas Yapis Wamena Akan Diwisuda Akhir 2020
Artikel berikutnyaWPCC: “Tuhan” Otsus Pembangunan Indonesia untuk Kesejahteraan Papua Sudah Mati