Bantah Tudingan TNI, Egianus: Dua Warga yang Ditembak Mati TNI adalah Warga Sipil

0
1975
Masyarakat Kab. Nduga saat antar kedua jenazah yang diduga ditembak mati oleh TNI pada Sabtu 18 Juli 2020. (supllied for SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Egianus Kogeya, Brigadir Jenderal Egianus Kogeya, Panglima Kodap III TPNPB Ndugama membantah tudingan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menyatakan dua warga sipil yang ditembak mati pada 18 Juli 2020 lalu adalah anggota TPNPB anggota Egianus Kogeya.

Menjawab tudingan itu, Egianus menegaskan bahwa dua korban tersebut adalah pengungsi warga sipil asal distrik Kagayem. Mereka ditembak mati saat menuju ke Keneyam oleh TNI.

“Kami pimpinan dan anggota TPNPB-OPM menyatakan sikap atas pemberitaan yang menyudutkan kami terkait pembunuhan terhadap dua warga sipil oleh militer Indonesia atas nama Elias Karunggu (40) dan Seru Karunggu (20). Bahwa kedua korban adalah warga sipil. Bukan anggota saya,” tegas Egianus kepada suarapapua.com melalui surel yang diterima suarapapua.com pada Rabu (22/7/2020).

Kogeya menyatakan, pihaknya menolak dengan tegas tuduhan aparat militer kolonial Indonesia bahwa dua korban tersebut adalah anggota TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogeya.

“Itu sama sekali tidak benar. Elias Karunggu dan Seru Karunggu adalah warga sipil. Tidak ada hubungan komunikasi maupun beraktivitas langsung dengan pasukan TPNPB-OPM Ndugama,” tegas Egianus.

ads
Baca Juga:  DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

Sebelumnya, TNI lewat Kapen Kogabwilhan 3 yang meliput Papua, Papua Barat dan Maluku, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengklaim bahwa telah mengamankan bukti berupa pistol jenis Revolver Nomor Senjata S 896209 satu pucuk, Hp milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9 jutaan dari kedua korban.

Terkait dengan bukti-bukti yang TNI tuduhkan, Kogeya menegaskan, militer Indonesia telah merekayasa bukti yang tidak benar dan palsu untuk membenarkan tindakan mereka untuk membunuh masyarakat sipil di Nduga.

“Saya Egianus Kogeya sebagai pimpinan TPNPB Nduga mau bilang bahwa bukti yang militer Indonesia bilang seperti Pisltol dan amunisi dan lainnya adalah milik Elias Karunggu dan Seru Karunggu adalah pembohongan Indonesia terhadap rakyat Papua, Nduga dan Internasional. Itu bukti hasil rekayasa untuk benarkan kejahatan negara,” tegasnya.

Terkait dengan pemberitaan yang beredar bahwa bupati Nduga akui kedua warga sipil tersebut merupakan anggota TPNPB, Kogeya menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan pembohongan publik dengan tujuan untuk membenarkan tindakan brutal dan fatal yang dilakukan TNI terhadap rakyat Papua.

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

“Kedua korban adalah keluarga dekat bapak Sekda Kab. Nduga. Dan semua rakyat Nduga tahu bahwa mereka adalah warga sipil biasa. Tidak ada hubungan dengan kami. Militer Indonesia harus jujur dan akui secara terbuka. Jangan tutupi kejahatan dengan kambinghitamkan kami,” katanya.

Menurut Egianus, bapak Elias Karunggu pake koteka, dan jelas itu masyarakat sipil. Sedangkan anaknya pake baju dan celana. Salah satu alasan juga karena mereka tidak bisa berbahasa indonesia saat bicara dengan TNI.

Pemerintah Indonesia melalui TNI-Polri telah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak mampu untuk bendung perjuangan Papua Merdeka. Karena dalam berbagai kasus yang menyebabkan orang sipil tertembak dan dibunuh hingga meninggal, TNI-Polri selalu kambinghitamkan orang lain untuk membenarkan perbuatan dan kejahatan mereka.

“Militer Indonesia tidak bisa kejar kami jadi bunuh masyarakat sipil lalu mengakui bahwa mereka telah bunuh TPNPB. Sebenarnya ini satu perbuatan memalukan yang dilakukan Indonesia di mata dunia,” tegas Kogeya.

Baca Juga:  ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

Sementara itu, Kapen Kogabwilhan 3 yang meliput Papua, Papua Barat dan Maluku, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa dari Jakarta saat dihubungi suarapapua.com pada Selasa (21/7/2020) menjelaskan, tewasnya dua warga yang menurut TNI adalah anggota KKSB tersebut terjadi pada Sabtu (18/7/2020) sekira pukul 15.00 WIT setelah dilakukan penghadangan oleh Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD terhadap 2 orang kelompok Egianus Kogoya di Kenyam.

Sebelumnya, kata dia, telah dilakukan pengintaian pelaksanaanya dilakukan dengan menggunakan Teropong senjata SPR 1 AW terlihat 2 org KKSB sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol.

Dia mengklaim, kedua korban tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit, kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat.

“Setelah menyeberangi sungai masyarakat langsung dijemput oleh mobil Pick Up menuju Kenyam, tetapi kedua orang KKSB tersebut tidak ikut naik mobil Pick Up,” terangnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaAsosiasi West Papua Bertemu PM Vanuatu Mengenai Adanya Undangan Indonesia
Artikel berikutnyaPapua i Sakim II Volim bilong Spesol Otonomi