Umat Katolik Honelama Kumpul Rp1,8 Milyar Untuk Pembangunan Gedung Gereja Kristus Jaya

0
1321
Umat Katolik Honelama saat melakukan kegiatan makan sumbang guna mendukung pembangunan gedung gereja Katolik Kristus Jaya Wamena. (Onoy Lokobal - SP)
adv
loading...

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pengurus Gereja Katolik Lingkungan Honelama, Niko Kossay mengatakan, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan gedung gereja Katolik Kristus Jaya Wamena, pihaknya gelar eka sula (pengumpulan uang ‘sumbangan’ dalam noken).

Ia mengakui apa yang dilakukan pihaknya merupakan kekuatan mereka dalam merespon tanggungjawab pembangunan gedung gereja yang dibebankan panitia pembangunan gedung gereja Katolik Kristus Jaya.

“Panitia memberikan tanggungjawab kepada setiap kepala keluarga di masing-masing lingkungan Rp 10 juta. Namun, kami lihat karena umat kita ini ada yang mampu dan tidak, maka kami ambil tradisi eka sula dengan dansa dan makan sumbang oleh sanak saudara,” jelas Kossay disela-sela acara pengecekan dan pengumpulan dana di Paroki Kristus Jaya Wamena, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga:  Deklarasi Tanah Injil, Perempuan Kebar: Gereja Harus Lawan Investasi!

Kossay mengakui, cara yang dilakukan pihaknya merupakan cara yang digunakan pihaknya secara budaya setempat. Hasilnya katanya, cukup besar.

“Hasilnya kami bisa melebihi target dari beban yang diberikan panitia yaitu Rp1,8 miliar. ”

ads

Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Paroki Kristus Jaya Wamena, Marthin Yogobi menjelaskan, pengumpulan dana yang dilakukan panitia ini merupakan satu keputusan yang dikeluarkan melalui SK DPP sejak tahun 2017.

Baca Juga:  Diduga Imbas Keputusan KPU PBD, Kantor Dukcapil Dirusak Massa

“Dalam SK ini diberikan beban kepada umat yang masing-masing KK Rp10 juta,” kata Yogobi usai acara pengecekan dan pengumpulan dana pembangunan gereja.

Menurutnya, pengumpulan dana ini merupakan hari terakhir dari tahap pertama pengumpulan yang ditentukan panitia.

“Hari ini ada beberapa lingkungan dan Kombas yang masuk dan sebagian besar belum masuk.”

“Satu lingkungan yang sudah mengumpulkan dana, yaitu umat lingkungan Honelama. Mereka sudah melampaui target. Jumlah KK 89, berarti beban mereka Rp890 juta. Tapi ternyata mereka melampaui terget, yaitu Rp1,8 miliar,” ujarnya.

Baca Juga:  Pastor Bunay: Kita Menabur Karena Tuhan Tidak Tutup Mata untuk Papua

Selain Honelama, kata Marthin, ada lingkungan lain seperti Kilimasom dan sejumlah Kombas turut mengumpulkan dana pada tahap pertama pengecekan ini.

“Ada yang kumpul secara cash dan ada yang kumpul melalui rekening. Dan jika  sesuai target pengumpulan dana masing-masing lingkungan itu bisa mencapai Rp 9 miliar.”

 

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDampak Covid-19, Editor Solomon Star Dipecat Tanpa Pemberitahuan
Artikel berikutnyaLima Orang Memperebutkan Posisi Sekjen Forum Kepulauan Pasifik