WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pengurus Gereja Katolik Lingkungan Honelama, Niko Kossay mengatakan, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan gedung gereja Katolik Kristus Jaya Wamena, pihaknya gelar eka sula (pengumpulan uang ‘sumbangan’ dalam noken).
Ia mengakui apa yang dilakukan pihaknya merupakan kekuatan mereka dalam merespon tanggungjawab pembangunan gedung gereja yang dibebankan panitia pembangunan gedung gereja Katolik Kristus Jaya.
“Panitia memberikan tanggungjawab kepada setiap kepala keluarga di masing-masing lingkungan Rp 10 juta. Namun, kami lihat karena umat kita ini ada yang mampu dan tidak, maka kami ambil tradisi eka sula dengan dansa dan makan sumbang oleh sanak saudara,” jelas Kossay disela-sela acara pengecekan dan pengumpulan dana di Paroki Kristus Jaya Wamena, Kamis (6/8/2020).
Kossay mengakui, cara yang dilakukan pihaknya merupakan cara yang digunakan pihaknya secara budaya setempat. Hasilnya katanya, cukup besar.
“Hasilnya kami bisa melebihi target dari beban yang diberikan panitia yaitu Rp1,8 miliar. ”
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Paroki Kristus Jaya Wamena, Marthin Yogobi menjelaskan, pengumpulan dana yang dilakukan panitia ini merupakan satu keputusan yang dikeluarkan melalui SK DPP sejak tahun 2017.
“Dalam SK ini diberikan beban kepada umat yang masing-masing KK Rp10 juta,” kata Yogobi usai acara pengecekan dan pengumpulan dana pembangunan gereja.
Menurutnya, pengumpulan dana ini merupakan hari terakhir dari tahap pertama pengumpulan yang ditentukan panitia.
“Hari ini ada beberapa lingkungan dan Kombas yang masuk dan sebagian besar belum masuk.”
“Satu lingkungan yang sudah mengumpulkan dana, yaitu umat lingkungan Honelama. Mereka sudah melampaui target. Jumlah KK 89, berarti beban mereka Rp890 juta. Tapi ternyata mereka melampaui terget, yaitu Rp1,8 miliar,” ujarnya.
Selain Honelama, kata Marthin, ada lingkungan lain seperti Kilimasom dan sejumlah Kombas turut mengumpulkan dana pada tahap pertama pengecekan ini.
“Ada yang kumpul secara cash dan ada yang kumpul melalui rekening. Dan jika sesuai target pengumpulan dana masing-masing lingkungan itu bisa mencapai Rp 9 miliar.”
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap