BeritaLagi, Karyawan Freeport Palang Jalan Tambang Gunakan Alat Berat

Lagi, Karyawan Freeport Palang Jalan Tambang Gunakan Alat Berat

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Karyawan PT Freeport Indonesia kembali melakukan aksi susulan memblokade akses Jalan Tambang di Mile Point (MP) 72, depan Kantor OB 4 PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Mimika, Papua, Selasa (2/9/2020) malam.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Seputarpapua.com, aksi ini kembali dilakukan karyawan lantaran insentif atau penghargaan yang dijanjikan perusahaan atas kinerja para pekerja hingga kini belum terealisasi secara baik.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Karyawan menganggap bahwa apa yang dijanjikan manajemen tidak sesuai dengan dinamika yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, karyawan terpaksa kembali melakukan aksi blokade jalan pada lokasi yang sama seperti aksi-aksi sebelumnya.

Aksi blokade jalan dilakukan menggunakan kendaraan milik operasional perusahaan serta mendirikan tenda dan memajang spanduk bertuliskan aspirasi dari para pekerja.

Baca Juga:  Direpresif Aparat Kepolisian, Sejumlah Massa Aksi di Nabire Terluka

Aksi yang berlangsung sejak pukul 19.10 WIT hingga saat ini juga, dikawal ketat oleh aparat keamanan setempat.

Sementara Vice President (VP) Coorporate Communications PTFI, Riza Pratama saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sedang mencari informasi lebih lanjut terkait aksi susulan ini.

“Kami masih mencari informasi dan konfirmasi dari karyawan,” kata Riza singkat saat konfirmasi Seputarpapua.com via telepon. (*)

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.