Filep Karma: Masyarakat di Dekai Dalam Teror dan Ketakutan

0
1776

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com— Filep Karma, mantan Tahanan Politik Papua mengaku kaget ketika melihat penyisiran aparat gabungan TNI dan Polri di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo di dalam kota Dekai.

Menurutnya, mestinya penyisiran itu dilakukan di daerah tempat kejadian perkara, agar tidak menimbulkan kepanikan dan teror kepada warga masyarakat lainnya.

“Saya ke sini (Dekai) cuma antar anak saya, terus saya kaget dengan peristiwa pembunuhan di sini. Cuma saya heran dapat pengaduan dari masyarakat, ada penyisiran padahal tempat terjadi di jalan Gunung, tapi penyisirannya malah di dalam kota, jauh dari lokasi sebenarnya. Ada apa saya lihat begini masyarakat dalam teror, ketakutan. Kalau memang ada operasi militer atau operasi hukum, itu ada pengumuman resmi daerah mana operasinya,” kata Filep Karma kepada suarapapua.com di Dekai, Rabu (2/9/2020).

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Ia mengakui, dalam penyisiran itu ada sejumlah warga masyarakat yang ditahan di Polres Yahukimo.

“Tapi syukur puji Tuhan kalau mereka [yang ditahan] bisa bebas. Kan mereka tidak tahu masalah yang pelaku pembunuhan orang lain. Kenapa mereka ditangkap dan menurut informasi dari masyarakat, waktu orang itu penganiayaan ke petugas KPU. Dia tulis ‘jangan cari orang lain, tapi cari dia’. Dia tulis dia punya nama semua lengkap. Dia bilang dia bertanggungjawab, berarti sudah jelas, lalu kenapa harus bikin teror ke masyarakat lain,” tegas Karma.

ads
Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

Selain itu, kata Karma dirinya pada tanggal 1 September 2020 sempat mengunjungi tahanan yang ditahan di Mapolres Yahukimo, namun tidak diijinkan.

“Ya, saya pergi membesuk mereka dari kemarin sore (Selasa, 1/9/2020). Saya datang alasannya belum ada ijin dari atasan untuk besuk, hari ini (Rabu, 2/9/2020) baru bisa jam 9 pagi. Tadi saya datang sekitar jam 10 lewat, ternyata katanya masih pemeriksaan, jadi tidak bisa besuk. Tunggu selesai pemeriksaan. Tapi rupahnya adik-adik itu siang ini akan dibebaskan (kemarin), jadi saya tidak jadi besuk sebab mereka akan keluar,” ujar Filep.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

Sementara itu, Napi Pahabol, Ketua Pemuda kabupaten Yahukimo yang sempat di tahan di Polres Yahukimo dari kompleks Telkom Dekai mengaku, sebanyak 14 orang yang ditahan telah dipulangkan. Mereka sementara di rumah keluarga masing-masing.

“Iya benar, mereka sudah dipulangkan hari ini (Rabu),” respon Pahabol diujung telepon.

 

Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaEdison Waromi: Otsus Ino Solusen!
Artikel berikutnya16 Orang Ditangkap Dalam Aksi Rakyat Timor Leste Untuk West Papua di Dili