BeritaMahasiswa Jayawijaya Diminta Tidak Terprovokasi Dengan Situasi Bentrok di Wamena

Mahasiswa Jayawijaya Diminta Tidak Terprovokasi Dengan Situasi Bentrok di Wamena

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Jayawijaya di kota studi Jayapura diminta tidak terprovokasi dengan situasi konflik perang suku antara masyarakat Meagaima dan Wuka Lapok yang terjadi di Wamena belum lama ini.

Hal tersebut dikatakan Senius Hilapok, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Jayawijaya saat menghadiri kegiatan Kongres ke-VI HIPMAJA di aula Museum Expo Waena, Kamis (10/9/2020).

Ia mengatakan, persoalan yang terjadi di Wamena akan di tangani oleh pihak keamanan, sehingga mahasiswa dari kedua kampung tersebut agar tidak terprovokasi membawa persoalan tersebut ke kota studi Jayapura.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

“Adik-adik dimohon untuk tidak terprovokasi. Fokus pada tujuan yaitu sekolah, jangan dengar isu-isu yang dapat merusak masa depan adik-adik,” katanya.

Ia berharap dalam wadah HIPMAJA dapat menjaga persatuan dan kesatuan tanpa harus membedakan suku, wilayah dan persoalan.

“Adik-adik dari dua daerah yang sedang konflik ini harus duduk bersama dan nyatakan sikap lalu sampaikan ke daerah untuk menghentikan perang suku yang terjadi disana. Jangan sampai dampaknya meluas ke Jayapura sehingga dapat merugikan adik-adik mahasiswa sendiri,” harapnya.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

Paskalis Kossay, salah satu intelektual Jayawijaya menghimbau agar konflik yang terjadi di Wamena tidak meluas, karena pihak keamanan dan pemerintah telah menangani sehingga mahasiswa jangan terpengaruh dengan peristiwa di kampung.

“Kami harap mahasiswa dengan pemikiran baik dapat menghimbau masyarakatnya,  supaya persoalan ini tidak meluas, dan biar selesai di dua kelompok itu saja,” kata Paskalis.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

Katanya, persoalan seperti ini dapat merusak diri kita sendiri, orang Hubula, dan persoalan ini semakin meluas dan mau lari kemana. Sehingga ia berharap mahasiswa dari dua wilayah ini dapat berkomunikasi ke orang tua di Wamena untuk segera mengakhiri masalah tersebut.

“Jangan sampai orang lain memanfaatkan situasi itu untuk merugikan kita karena kita orang asli Papua semakin sedikit di tanah kita sendiri,” harapnya.

 

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.