KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Samuel Asse Bless, salah satu intelektual Maybrat mengatakan, wacana pemekaran Provinsi Papua Barat Daya adalah upaya pemerintah Indonesia menyediakan ruang untuk pemusnahan ras Melanesia bagi orang asli Papua (OAP) di Tanah Papua.
Selain pemusnahan ras Melanesia, pemekaran adalah upaya pemerintah Indonesia untuk menyediakan lahan bagi imigran dari luar Papua hidup beranak cucu dan menguasai ruang hidup rakyat OAP dan terjadi kawin campur yang ikut mempercepat pemusnahan ras Melanesia.
“Pemekaran itu sediakan lahan untuk imigran nasional. Datang kuasai ruang hidup masyarakat. Upaya pemusnahan bagi ras Melanesia di Papua karena terjadi kawin campur dan masalah lainnya seperti melalui miras, dan lainnya,” jelas Bless kepada suarapapua.com, pekan lalu.
Selanjutnya, ia juga menyesali sikap elit politik Papua yang hanya memikirkan diri sendiri. Elit politik Papua harus terbuka, karena mereka adalah komponen di pemerintahan yang membuka ruang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat di Jakarta.
Ia menegaskan kepada para elit politik Papua untuk mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak dari mayoritas di kampung, dusun, dan para pejuang di hutan serta yang di internasional.
“Elit politik Papua berada pada posisi untuk mendapatkan keuntungan dari penjajah. Mereka memikirkan kepentingan diri sendiri, akhirnya menjual harga diri. Padahal mereka adalah komponen yang harusnya terbuka kepada masyarakat untuk membuka ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat,” tuturnya.
Bless juga menyatakan, pemekaran adalah upaya pemerintah pusat untuk mengadu domba dan memecah belah persatuan OAP, sehingga masyarakat jangan mudah terpengaruh oleh para elit politik Papua dan Jakarta dengan kepentingan jangka pendeknya.
Sementara itu, Paul Kareth, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) menilai, pemekaran adalah upaya pemerintah bersama penguasa menghancurkan hutan Papua yang tersisa. Ketika alam Papua dihancurkan dengan sendirinya manusia Papua pun musnah.
“Pemekaran adalah bagian dari penghancuran hutan Papua yang tersisa. Alam Papua hancur, maka dengan sendirinya manusia asli Papua ikut hancur dan musnah di atas tanahnya sendiri,” kata Paul.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Elisa Sekenyap