JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Harga pinang dan sirih pada tiga bulan terakhir di pasar Youtefa, Kota Jayapura, melonjak tinggi dari harga sebelumnya Rp1 juta hingga mencapai Rp2 dan 3 juta per motor.
“Kadang itu satu motor harganya dua juta sampai tiga juta. [Harga] biasanya itu kan satu [motor] satu juta lebih, tapi sekarang [naik] dua juta sampai tiga juta,” jelas Sovia, salah satu pedagang pinang di pasar Youtefa, Senin (13/10/2020).
Kata Sovia, pinang yang dibelinya bersumber dari Arso dan Koya, termasuak ada yang dari Skouw.
Selain itu katanya, harga sirih per plastik seharga Rp250 ribu. Harga ini tidak termasuk harga kiloan.
“Kalau kita jual satu kilo 30-35 ribu. Harganya tidak menentu. Kita lihat saja kalau langganan, ya kita kasih 30 ribu. Keuntungannya bisa 50 ribu sampai 70 ribu. Kadang timbangan tidak cukup, kalau cukup ya kita dapat 100 ribu. Pokoknya tidak menentu,” jelas Sovia.
Sementara itu, Ardiyanti, penjual sirih di pasar Youtefa mengatakan, harga sirih saat ini Rp35 ribu, sedangkan harga sirih sebelumnya Rp25-30 ribu.
“Sekarang harganya naik, kalau kemarin itu kita jualnya 25 ribu. Sekarang ini naik lagi karena pengiriman itu satu kilo 35 ribu. Kalau dalam satu hari bisa dapat tiga atau empat kantung, maka dalam satu kantong yang kemarin-kemarin kita jual 25 ribu satu kilo,” jelas Ardiyanti.
Ia menjelaskan, sirih yang dibelinya bersumber dari langganan di Koya Kandang.
“Jadi setiap pagi itu untuk saya ada dua kantong sampai tiga kantong yang dibawa langganan,” lanjutnya.
“Harga satu tumpuk sirih 10-20 ribu, sementara saya beli perkilo 30 ribu. Harga sirih naik karena hampir semua menjualnya perkilo, jadi yang per tumpuk harganya semakin rendah. Harga sirih mahal ini karena diambil dari kebun,” jelas Ardiyanti.
Pewarta: Mahasiswa STIKOM
Editor: Elisa Sekenyap