ArtikelLagu Lama Berjudul “Percepatan Pembangunan”

Lagu Lama Berjudul “Percepatan Pembangunan”

Oleh: Victor F. Yeimo)*
)* Penulis adalah juru bicara internasional KNPB

Jakarta kembali putar lagu lama berjudul “Percepatan Pembangunan” melalui Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2020. West Papua sepenuhnya diambil alih Jakarta di bawah Wapres, Bappenas, yang dibantu Menteri-Menteri, BIN, TNI, Polri. Artinya apa dan mengapa?.

Artinya, Inpres ini bukti bahwa Jakarta sendiri menganggap kekuasaan Otsus hanya boneka hiasan, pajangan, atau mainan Jakarta; yang secara rasis orang Papua dipandang tidak mampu, tidak penting, tidak pantas, tidak berwenang dalam membangun dirinya sendiri. Memang begitu 20 tahun orang Papua dibuat taputar dalam ilusi Otsus.

Baca Juga:  Smelter Freeport di Gresik, Tailing di Mimika

Artinya, walaupun Jakarta tahu UU Otsus dan Inpres itu saling tumpang tindih, Jakarta tidak peduli; yang Jakarta butuh bagaimana West Papua dikuasai sepenuhnya oleh Jakarta demi eksploitasi besar-besaran; terutama setelah kepastian liberalisasi (Omnibus Law, UU Minerba) yang menjamin investor kepung tanah air West Papua.

Artinya, selain motif ekonomi segelintir oligarki (kapitalis birokrat) diatas, Jakarta punya motif politik kolonialisme untuk memantapkan ekspansi kekuasaan militeristik di teritori West Papua yang akan dimekarkan menjadi lima provinsi; untuk mempermudah dan mengamankan akses modal kapitalis.

Baca Juga:  Ketika Lumbung Kebudayaan dan Hutan Hujan Tropis Dunia Terancam Serius di Tangan Indonesia

Artinya, Inpres, revisi Otsus dan Pemekaran ini satu paket politik kolonial dan kapitalis. Lebih buruk dari desentralisasi kekuasaan di provinsi lain. Karena Inpres Jakarta mengambil kewenangan sepenuhnya atas West Papua, membuka akses modal lewat pemekaran, diamankan dengan kebijakan militerisasi besar-besaran, lalu menipu orang Papua dan dunia dengan status Otsus.

Ini semua dilakukan Jakarta sebagai respons atas perjuangan kemerdekaan bangsa Papua yang tiada henti; yang tidak terbendung dengan Otsus maupun segala tawaran kebijakan kolonial Indonesia berjudul “percepatan pembangunan”.

Baca Juga:  Polemik Pernyataan Gubernur Papua Tengan Tentang Tradisi Bakar Batu

Tugas pokok rakyat West Papua adalah menolak semua paket politik ekonomi kolonial Indonesia di West Papua, dan menyatakan kepada dunia bahwa konflik penentuan nasib sendiri di West Papua tidak dapat diselesaikan dengan Otsus, Inpres, Pemekaran, dan segala macam kebijakan berjudul “percepatan pembangunan” di West Papua.

Bahwa kemerdekaan West Papua adalah solusi!. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bagaimana Australia Melihat Rusia Menginginkan Pangkalan Militer di Biak?

0
Analis Evan Laksama dari International Institute of Strategic Studies mengatakan bahwa ia “skeptis” bahwa Indonesia akan setuju untuk menukar akses ke pangkalan militer dengan teknologi nuklir atau peralatan militer berteknologi tinggi dari Rusia.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.