WAKEITEI, SUARAPAPUA.com —– Sekolah Tinggi Katolik (STK) “Touye Paapaa” Deiyai Keuskupan Timika telah memenuhi semua syarat yang ditentukan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), sehingga telah memiliki legalitas hukum berkat kerja keras dari yayasan pengelola dan para dosen.
Hal itu dikemukakan Oktovianus Pekei, ketua STK “Touye Paapaa” Deiyai, saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda angkatan pertama, Jumat (23/10/2020) di gedung lama Gereja Paroki St. Yohanes Pemandi Wakeitei, Dekenat Tigi.
“Saya bersama dewan dosen yang ada selama ini bekerja keras dalam suasana kebersamaan, persaudaraan, berdiskusi bagaimana mengembangkan kampus kita ke depan, terutama dalam mengerjakan tujuh standar nasional yang diharapkan oleh BAN PT dalam rangka akreditasi kampus dan para dosen bekerja tujuh standar itu, kemudian tim dari BAN PT mengunjungi kampus STK memeriksa tujuh standar yang dikerjakan itu dan akhirnya pada tanggal 10 Desember 2019 kampus STK ini telah diakreditasi,” kata Pekei.
Dengan itu, tegasnya, kini sudah tak diragukan lagi soal legalitas kampus ini. Kehadiran Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada kegiatan wisuda ini sebagai bukti bahwa kampus STK sah dan legal.
“Pada kesempatan ini atas nama pimpinan, kami menyampaikan terima kasih kepada Dirjen bersama jajaran yang selama ini membangun komunikasi dan mendukung kampus kami dan bersedia untuk hadir saat ini. Karena itu meneguhkan para dosen sekaligus juga menjawab apa yang diragukan oleh umat yang memberi kepercayaan kepada kami. Kehadiran Dirjen menunjukkan bahwa sekolah kita legal dan sudah diakreditasi,” jelasnya.
Ucapan terimakasih juga disampaikan Pater Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr, Administrator Diosesan Keuskupan Timika kepada Dirjen Bimas Katolik dan semua pihak yang berkontribusi dalam menghadirkan STK “Touye Paapaa” Deiyai.
“Saya sampaikan ucapan terima kasih, pertama-tama Kementerian Agama RI, dalam hal ini Dirjen Bimas Katolik dan juga Kanwil Provinsi Papua, Departemen Agama Kabupaten di Meeuwodide, karena sudah mengeluarkan izin operasional. Kami menyampaikan berlimpah terima kasih karena dengan izin operasional ini kita bisa wisuda hari ini,” kata Pater Kuayo.
Ucapan sama kepada pemerintah kabupaten Deiyai bersama DPRD yang telah membantu terutama anggaran cukup besar diberikan ke STK “Touye Paapaa”. Termasuk semua yang terlibat dalam hadir dan berkembangnya kampus ini, ia doakan kepada Tuhan.
Pekei menambahkan, karena STK sudah legal, harus ada peminat dari seluruh Komunitas Basis (Kombas) hingga Paroki yang ada di wilayah Keuskupan Timika untuk memberikan dukungan dengan cara mengirim anak-anak lanjutkan studi di STK.
“Inisiatif umat untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi ini, maka basis pengembangannya adalah umat. Mahasiswa yang datang adalah umat yang ada di seluruh Kombas, Stasi dan Paroki. Karena itu, kami tegaskan bahwa jika dukungan dari umat itu kurang, jelas ini juga akan mempengaruhi pengembangan STK kedepan. Jadi, perlu mengutus siswa-siswi yang selesai SMA, SMK dan sederajat ke kampus ini,” harapnya.
STK “Touye Paapaa” Deiyai pada tahun akademik 2019/2020 mewisudakan 32 mahasiswa program studi Pendidikan Keagamaan Katolik jurusan Kateketik Pastoral. Para wisudawan-wisudakan yang mengikuti yudisium sebulan lalu resmi menyandang titel S.Pd (Sarjana Pendidikan).
Prosesi wisuda angkatan pertama itu diawali dengan misa “Missio Canonica” atau pelantikan dan perutusan yang dipimpin Pater Kuayo bersama belasan Imam dan dua Diakon.
Berikut nama wisudawan-wisudawati:
- Ancelina Tekege
- Dorci Adii
- Elisabet Waine
- Elisabet Mote
- Elina Pekei
- Makalia Pigome
- Matias Takimai
- Natalia Pigome
- Paulus Adii
- Paulina Elsoin
- Samuel Gobai
- Siska Kadepa
- Willem Adii
- Yosinta Giyai
- Yulianus Mote
- Yubelina Adii
- Apriana Madai
- Ancelmus Pigome
- Anastasia Waine
- Foni Martince Pekei
- Fransiska Tekege
- Lemarce Youw
- Leonardus Pokuai
- Malomince Tekege
- Marinus Edowai
- Merry Gobai
- Neli Mote
- Otolin Tekege
- Yanuarius Pigome
- Kristina Mote
- Viktor Kudiyai
- Robertus Tatogo
Pewarta: SP-CR17
Editor: Markus You