PartnersAtasi Isu Perubahan Iklim dan Lingkungan, Partai Buruh NZ Teken Kerjasama dengan...

Atasi Isu Perubahan Iklim dan Lingkungan, Partai Buruh NZ Teken Kerjasama dengan Partai Hijau

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru dan wakilnya, Kelvin Davis dari partai Buruh bersama wakil pemimpin Partai Hijau James Shaw dan Marama Davidson telah menandatangani perjanjian kerja sama yang di dalamnya ada pemberian jabatan menteri kepada partai Hijau di luar Kabinet.

Kesepakatan itu disetujui oleh sekitar 85 persen dari sekitar 150 delegasi partai Hijau yang dilakukan melalui telepon konferensi.

Para delegasi mempresentasikan kesepakatan tersebut setelah beberapa putaran pembicaraan antara para pemimpin Partai Buruh dan Hijau yang berakhir pada hari Kamis.

Perjanjian tersebut mencakup sedikit detail kebijakan, tetapi komitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi kemiskinan anak, perubahan iklim, dan lingkungan.

Baca Juga:  Gereja Pasifik Desak MSG Keluarkan Indonesia Jika Tidak Memfasilitasi Komisi HAM PBB Ke Papua

Shaw dari partai Hijauh akan tetap menjadi Menteri Perubahan Iklim dan juga akan menjadi menteri lingkungan hidup. Sementara Marama Davidson akan memegang portofolio baru pencegahan keluarga dan kekerasan seksual, serta asosiasi perumahan.

Setelah perjanjian ditandatangani di Beehive, Shaw menyebutnya sebagai “win-win” bagi kedua belah pihak.

Ardern mengatakan apa yang dilakukan pihaknya merupakan pengaturan yang unik, mengingat Partai Buruh sebenarnya memiliki angka dan jumlah untuk berdiri sendiri.

“Yang unik di sini adalah kami berama setuju bahwa kami sebenarnya tidak harus setuju,” katanya kepada wartawan pada acara penandatanganan.

Baca Juga:  Kunjungan Paus ke PNG Ditunda Hingga September 2024

“Itu berarti bahwa sebenarnya, jika kita perlu melanjutkan hal-hal yang kita bisa. Partai Hijau dapat menjelaskan di mana mereka tidak setuju, sementara kita melanjutkan sesuatu, tetapi itu tidak menghentikan kemampuan kita untuk bekerja sama.”

Wakil pemimpin Partai Hijau Marama Davidson mengatakan mereka membutuhkan mayoritas 75 persen dari anggota parlemen, tetapi akhirnya mendapatkan 85 persen setelah seruan tadi malam.

“Jadi saya, sekali lagi sangat bangga bahwa kami memiliki mandat yang baik, karena ini menunjukkan bahwa perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan bagi Partai Hijau dengan Buruh secara produktif serta melindungi suara partai Hijau yang unik.”

Baca Juga:  Bainimarama dan Qiliho Kembali Ke Pengadilan Tinggi Dalam Banding Kasus Korupsi

Wakil pemimpin partai Buruh James Shaw mengatakan ada “beberapa kecemasan” tentang perubahan Parlemen, yang menurutnya dapat dimengerti.

Orang-orang juga membandingkan kesepakatan itu dengan tahun 2017, ketika Partai Hijau memiliki lima jabatan menteri, empat rekan kerja dan seorang wakil sekretaris.

“Namun, saya pikir pengaturan yang sebanding sebenarnya adalah perjanjian yang dilakukan pada 2005 antara pemerintah Buruh dan Partai Hijau, dan ini adalah kesepakatan yang lebih kuat.”

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.