Pasca Tertembaknya Anggota TNI, Operasi di Intan Jaya Terus Berlanjut

0
1462
Asops Kogabwilhan III, Brigjen TNI Suswatyo. (Saldi - Seputar Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— TNI akan terus melakukan operasi pasca baku tembak antara KKSB sebutan aparat bagi TPNPB dengan pasukan TNI dari Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua baru-baru ini.

Asisten Operasional (Asops) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Brigjen TNI Suswatyo mengatakan, pihaknya akan terus melanjutkan operasi di Intan Jaya meski terdapat prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak kemarin saat melaksanakan operasi.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

“Tetap kami melanjutkan operasi sampai daerah Sugapa kompleks tentunya menjadi lebih baik lagi. Jadi kita tidak mundur, kita tetap melaksanakan tugas operasi di sana,” kata Suswatyo di Timika, Papua usai melepas jenazah Pratu Firdaus Kurniawan, Sabtu (7/10/2020), sebagaimana dilansir dari seputarpapua.com.

Meski ada banyak tudingan dari kelompok berseberangan terkait keberadaan TNI di Intan Jaya, Suswatyo menegaskan bahwa kehadiran TNI dalam melakukan tugas operasi di Intan Jaya salah satunya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, agar terbebas dari gangguan KKSB sebutan aparat untuk TPNPB.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Kehadiran tentara di Sugapa itu juga salah satunya adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat, agar masyarakat juga bisa melakukan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

ads

Sebelumnya, pada tanggal 6 November sekitar pukul 13.00 WIT, terjadi baku tembak antara TPNPB Kompi D Dulla dari Kodap III di Intan Jaya dan anggota TNI dari Yonif Raider 400/BR di kampung Titigi distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Baku tembak itu terjadi ketika aparat TNI/Polri saat melakukan operasi dalam bentuk patrol.

 

Editor: Elisa Sekenyap

SUMBERSeputar Papua
Artikel sebelumnyaRakyat Papua Tolak Investor Eksploitasi Blok B Wabu Intan Jaya
Artikel berikutnyaThese, are Three Recommendations of PAHAM Papua Related to the Sentani Persecution Case