Dana Otsus Berakhir, Pemerintah Akan Memanfaatkan SDM Yalimo

0
877

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Dua Paslon bupati dan wakil bupati Kabupaten Yalimo periode 2020-2025, menyatakan siap optimalkan APBD Kabupaten Yalimo dengan memanfaatkan SDM anak asli Yali untuk mengelolah SDA  yang potensial.

Terutama pada masa kemungkinan berakhirnya Otonomi Khusus (Otsus) pada tahun 2021.

Hal tersebut dikatakan kedua Paslon dalam acara debat kandidat kedua yang diselenggarakan KPUD Yalimo di gedung DPRD Yalimo Elelim pada akhir Oktober 2020.

Dalam debat tersebut, pasangan calon nomor urut dua, Lakius Peyon, mengatakan Otsus kabupaten dan kota diseluruh Papua telah gagal.

Menurutnya, kegagalan Otsus tersebut akibat ketidak transparan dan akuntabilitas yang berbasis kinerja.

ads

“Sehingga pemerintah kita (pemerintah daerah) menipu Pemerintah Pusat,” kata Lakius dalam sesi tanya jawab dalam debat itu.

Hal itu diungkapkan Lakius berdasarkan pertanyaan yang berkaitan dengan strategi kongkrit yang akan dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan berakhirnya Otsus pada tahun 2021.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Dikatakan, dana Otsus dibagi kepada masing-masing kabupaten kota di Papua sebanyak 60 persen sebagaimana dilakukan Lukas Enembe sejak menjabat Gubernur Papua.

“Namun dana Otsus itu realisasinya tidak jelas untuk seluruh kabupaten kota di seluruh Papua dan itu masuk dalam dana DAK,” ujarnya.

Aktivitas pembangunan fisik maupun non fisik dengan dana Otsus yang dilakukan pemerintah daerah tidak diketahui oleh masyarakat secara rinci, apakah dana itu dana Otsus atau dana sumber lain.

“Khususnya di Kabupaten Yalimo, masyarakat tidak tahu itu sumber dana dari mana kita bangun gedung ini, kita bangun gedung itu,” kata Peyon.

Dengan demikian, dirinya yakin dengan APBD yang ada siap maksimalkan pembangunan jika terpilih sebagai Bupati Kabupaten Yalimo periode 2020-2025.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

“Karena itu, anggaran pasti akan mengurang dan itu kami akan pintar-pintar untuk mengatur keuangan daerah, supaya kita tidak kehilangan akal dengan berakhirnya dana Otsus,” tuturnya.

Sementara itu, Paslon nomor urut dua, Erdy Daby, merespon pertanyaan itu dengan mengatakan, pihaknya di Yalimo memiliki satu peluang jika Otonomi Khusus berakhir.

“Peluang kita yang ada di Kabupaten Yalimo adalah politik ekonomi. Politik ekonomi ini yang kita akan bagaimana caranya kami harus perdayakan putra-putri Yalimo dengan merubah pola pikirnya, agar potensi yang ada di Kabupaten Yalimo bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” kata Erdy Daby.

Dimana katanya, Dana Alokasi Umum (DAU) yang ada di daerah dimaksimalkan dengan mengutamakan pendidkan dan kesehatan. Mengurangi kegiatan yang tidak penting, agar dana tersebut dimanfaatkan.

“Kami yakin bahwa dana yang ada itu besar. Ingat, Yalimo itu lima atau sepuluh tahun yang lalu, dana APBD dan DAU sebesar 500 M, tetapi sudah kasih kelihatan wajah Kabupaten Yalimo. Sekarang DAUnya sudah di atas 1 triliun, maka apa sulit untuk kita rubah Yalimo ini,” tukasnya.

Baca Juga:  PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

Selain itu, katanya dengan jumlah dana yang ada, pihaknya siap untuk mencukupkan atau memperhatikan kesejahtraan ASN di lingkungan Pemda Kabupaten Yalimo.

“Karena salah satu factor utama kemajuan suatu daerah adalah ASN. Dia ada di tempat, dia bekerja dengan semangat. Kami akan memberikan semangat kepada aparatur yang ada di Yalimo, supaya dia berada tetap di Yalimo dan tidak keluar dari Yalimo.”

“Tetapi mereka tetap aktif bekerja di daerah, aktif mengajar di sekolah dan melayani masyarakat bagi tenaga kesehatan di Puskesmas,” ungkapnya.

 

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaMama-Mama Asal Moi Minta Dibangunkan Pasar Khusus
Artikel berikutnyaPT MWW Bayar Upah Buruh Tidak Sesuai UMP Selama Satu Tahun