KNPB Desak Kapolda Papua Copot Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji

0
2007
Agus Kossay, ketua umum KNPB Pusat. (Agus Pabika - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat  (KNPB) Pusat Agus Kossay meminta semua pihak terutama tokoh – tokoh peduli kemanusiaan di Papua dan Indonesia agar bersama-sama mendesak Presiden RI Joko Widodo, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Papua Brigjen Pol Mathius D Fakhiri, segera mencopot Kapolres Merauke Untung Sangaji dari jabatannya. 

Desakan tersebut diutarakan pihaknya menduga Kristianus Yandun, aktivis KNPB Merauke meninggal karena kelalaian petugas yang melakukan kekerasan kepada korban hingga meninggal dunia.

Agus menjelaskan, alm. Yandum sebelumnya ditangkap bersama 12 aktivis KNPB karena menolak sembako yang diberikan Kapolres Merauke.  “KNPB dengan tegas mendesak kepada Kapolres Merauke segera  bebaskan 12 aktivis KNPB yang masih mendekam di tahanan di Polres Merauke,” tegas Agus.

Dia menjelaskan, penangkapan, penyiksaan 13 aktivis KNPB dilakukan aparat kepolisian di Polres Merauke di luar dari prosedur hukum.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

“Mereka tidak buat apa-apa, di rumah atau tempat tinggal mereka lalu ditangkap tanpa sebab. Setelah di pukul dan diintimidasi di dalam sel tahanan dengan sewenang-wenang oleh Polisi, lalu diberitakan bukti palsu dimana mereka kedapatan bawa sebuah buku kuning berisi kerangka Negara Republik West Papua, dan ada juga papan nama bertulis referendum,” katanya.

ads

Dengan barang bukti palsu yang dibuat-buat oleh pihak polisi (Polres) 13 aktivis dihukum dengan pasal makar, sehingga KNPB ingin tegaskan bahwa pihak kepolisian Merauke telah kekeliruan, atau berdalil untuk menjerat aktivis KNPB.

“KNPB tidak pernah ada buat kerangka Negara yang di maksudkan Kapolres Untung Sangaji,” tegas Kossay.

Dari informasi yang di terima anggota KNPB di wilayah Almasuh, Kapolres Merauke Untung Sangaji sendiri datang membawa sembako di sekreariat KNPB sebanyak tiga kali untuk melakukan silahturami namun di tolak oleh aktivis, karena kecewa Kapolres memerintahkan anak buahnya menangkap, menggeledah dan merusak sekretariat KNPB wilayah Almasuh.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

“13 aktivis ditangkap dua tahapan di hari yang sama berbeda, sekretariat dirusak total, tiga buah sepeda motor turut disita, serta pemukulan fisik menggunakan tali rotan hingga diantaranya alm Kristianus Yandun dianiaya akibatnya meninggal dunia,” kata Kossay.

Kossay menegaskan, KNPB mendesak kepada semua pihak, yang peduli dengan kemanusiaan di Papua agar mendesak  Presiden Jokowi Dodo agar menghentikan kekerasan terhadap aktivis kemanusiaan KNPB dan segera mengambil solusi politik, untuk menyelesaikan konflik di Papua.

“Kami meminta semua pihak agar mendesak Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Papua Brigjen Pol Mathius D Fakhiri, segera mencopot Kapolres Merauke AKBP   Untung Sangaji aktor intelektual penyiksaan aktivis KNPB di Almasuh Merauke yang mengakibatkan meninggal dunia, serta segera membebaskan 12 aktivis KNPB yang masih mendekam di ruang sel Polres Merauke tanpa syarat, ” katanya.

Baca Juga:  Kapendam Cenderawasih: Potongan Video Masih Ditelusuri

Sementara itu, Omikson Balingga, Sekretaris Diplomat Pusat KBP Kmeminta dukungan solidaritas tanpa batas untuk mendesak Pemerintah Indonesia agar membebaskan semua tahanan politik bangsa Papua dan meyelesaikan hak asasi manusia di Papua dengan mengambil solusi politik damai bagi bangsa Papua

“Kami dengan tegas menolak semua upaya pemerintah Indonesia demi mempertahankan sistem kolonialisme di Papua tanpa mempertimbangkan kemauan politik rakyat Papua,” tegasnya.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor : Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaMahasiswa Yahukimo Kutuk Keras Tindakan Hengky yang Minta Perpanjang Otsus
Artikel berikutnyaPMKRI Tagih Janji Bupati Jayawijaya Lantik Sejumlah Kepala OPD