WAMENA, SUARAPAPUA.com — Kepolisian Resort (Polres) Tolikara melalui program bimbingan masyarakat (Bimas) Noken siap membangun kabupaten Tolikara dengan kerja sama pemerintah daerah setempat.
Hal ini dikemukakan Kapolres Tolikara, AKBP Dr. Yuvenalis Takamully saat menghadiri acara ngopi pagi di kampung Agrowisata Linggirame, desa Ebenhaesar, distrik Karubaga, kabupaten Tolikara, Selasa (23/3/2021) lalu.
“Kami kepolisian punya program Bimas Noken dengan kegiatan membangun kampung tangguh, sasaran kegiatan diantaranya pertanian, taman baca TK PAUD, peternakan dan pariwisata,” kata Takamully, melalui siaran pers dari Kominfo Tolikara.
Acara ngopi pagi dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perwira Penghubung Kodim Jayawijaya, Danton Brimob, Danton Pos TNI Maleo Karubaga, Dan Pos Minage, serta tokoh masyarakat dan para tamu undangan dari pegiat kopi, peternak, dan pemilik cafe di kota Karubaga.
Kapolres menjelaskan, untuk merealisasikan program Bimas Noken, pihaknya telah berkoordinasi dan sudah bangun kerja sama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan pendidikan di wilayah pedesaan Tolikara.
“Kami sudah bangun kerjasama dengan Pemkab Tolikara terutama dinas terkait seperti dinas Pertanian dan Pendidikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan pendidikan di kampung. Kami datangi kampung tangguh hanya memberikan suport atau dukungan untuk masyarakat lebih maju,” ucapnya.
Untuk itu, ia berharap di masa pandemi Covid-19 ini pertanian melalui komoditas unggulan harus dikembangkan lebih serius.
“Kita semua harus turun lapangan mendorong masyarakat rajin berkebun. Dan, kami Polres siap mendukung,” kata Takamully.
Di tempat yang sama, kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Tolikara, Ir. Palangsong Latuconsina, mengimbau seluruh stakeholder untuk saling bahu membahu mendorong ekonomi kemasyarakatan demi mencapai kesejahteraan rakyat Tolikara.
Menurutnya, saat ini ada sejumlah komoditi ekonomi yang sedang dikembangkan melalui agrobisnis dan agroindustri di wilayah Tolikara, antara lain kopi, jahe, buah merah, nenas, dan jeruk, serta ubi jalar dan singkong. Juga, ternak babi dan perikanan dalam bentuk kolam.
Selain itu, kata Latuconsina, saat ini pihaknya masih fokus dengan perkebunan kopi. Menurutnya, perkebunan kopi sudah dimulai sejak 20013 lalu, dan sudah diolah beberapa varian yaitu kopi jahe merah, biji kopi, dan lain sebagainya.
“Potensi agrobisnis dan agroindustri dikolaborasikan dengan wisata yang disebut dengan agrowisata yang lebih trend saat ini. Karena itu kita mulai berkolaborasi antara pertanian dan peternakan dengan pariwisata seperti di kampung Linggirame ini,” imbuhnya.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You
