BeritaTPNPB Mengaku Menembak Tiga Anggota TNI di Kindibam Nduga

TPNPB Mengaku Menembak Tiga Anggota TNI di Kindibam Nduga

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebby Sambom, Jubir TPNPB OPM mengaku dalam aksi kontak senjata pada, Senin (26/4/2021) menembak tiga anggota TNI di kampung Kindibam, Kabupaten Nduga Papua.

Sebby mengaku kepada suarapapua.com, Selasa (27/4/2021) bahwa penembakan tiga anggota TNI yang dilakukan pihaknya dari Kodap III TPNPB Darakma Ndugama dilaporkan Kowip I Komandan Batalyon Alguru, Armi Tabuni di bawa Komandan Operasi Kodap III Darakma Ndugama, Mayor Pemne Kogeya dan Brigjend Egianus Kogeya.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

“Tiga anggota TNI tertembak dari tangan TPNPB Kodap III Darakma Ndugama, Papua Barat. Hari ini 26 April 2021 pukul 12.00 siang waktu setempat kontak tembak terjadi di Kindibam Kabupaten Nduga Papua Barat,” jelas Sebby.

Sebelum terjadi kontak tembak antara aparat TNI dan anggota TPNPB di Kindibam, kata Sebby, pihak TNI pada, Minggu (25/4/2021) pukul 5 sore membakar 5 rumah warga dan pihaknya bermalam di sekitar Alguru, Nduga.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Sebby juga mengaku bahwa kontak tembak ini diakui Panglima Kodap III Darakma Ndugama, Brigjend Egianus Kogeya.

Katanya, Brigjend Kogoya mengatakan bahwa dirinya telah merapikan kepengurusan organisasi yang dibawahinya di Kodap III Darakma Ndugama pada bulan Februari 2021.

Sejak berita ini diterbitkan, terkait kontak senjata di Kindibam Nduga, belum ada pernyataan dari aparat TNI dan Polri.

Baca Juga:  Jokowi Didesak Pecat Aparat TNI yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Papua

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.