SORONG, SUARAPAPUA.com — Pelatihan pembuatan film dokumenter yang diadakan selama tiga hari (26-28/2021) dirangkai dengan pembentukan struktur Papuan Voices Sorong Raya.
Yoseph Levi, pembawa materi pembuatan film dokumenter, menjelaskan, pelatihan bertujuan membekali generasi muda di Sorong Raya makin trampil dalam menghasilkan karya film dokumenter.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas generasi muda, mahasiswa dalam berkarya melalui film dokumenter,” jelasnya saat penutupan kegiatan di sekretariat Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Sorong Raya, Sabtu (29/5/2021).
Yoseph juga berharap kedepan nantinya ada filmmaker dari Sorong Raya.
“Papuan Voices sangat berharap setelah pelatihan ini akan muncul filmmaker baru dari wilayah Sorong Raya,” ucapnya.
Yakup Klagilit, peserta pelatihan menilai, meski hasil belum maksimal, banyak hal yang bisa diabadikan dalam bentuk film.
“Walaupun hasilnya belum maksimal, tetapi kami mendapatkan banyak sekali keluhan masyarakat yang bisa diabadikan dalam bentuk film. Kami melakukan pelatihan pembuatan film dokumenter di beberapa tempat seperti korban buruh PHK sepihak oleh PT IKSJ di kampung Wonosobo, penolakan jalan KEk di kabupaten Sorong, mama-mama Papua di Pasar Remu, dan beberapa lokasi lagi,” bebernya.
Sementara itu, Yohanis Mambrasar, penasihat Papuan Voices Sorong Raya, menjelaskan, selain pelatihan pembuatan film tingkat dasar, juga dibentuk struktur sementara Papuan Voices Sorong Raya.
“Papuan Voices di Sorong Raya ini sudah terbentuk, tetapi sedikit vakum. Jadi, selain pelatihan pembuatan film, struktur Papuan Voices juga dibentuk secara kolektif, guna mengkoordinir peserta Papuan Voices di Sorong Raya dalam melakukan kegiatan pembuatan film advokasi, serta kerja-kerja komunitas ini di Sorong Raya ini,” kata Mambrasar.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You