BeritaDPRD Jayawijaya Pastikan PLTD Terganggu Akibat Banjir

DPRD Jayawijaya Pastikan PLTD Terganggu Akibat Banjir

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Iwan Asso, ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Jayawijaya, memastikan pemadaman lampu beberapa waktu belakangan ini terjadi akibat banjir.

Kepastian itu diungkapkan Iwan Asso kepada wartawan di Wamena berdasarkan hasil kunjungan kerjanya, Senin (7/6/2021).

“Pada pagi tadi, kita lakukan kunjungan pertama di PT PLN Wamena terkait dengan pemadaman lampu yang terjadi di kota Wamena dan sekitarnya selama beberapa waktu ini,” kata Asso.

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

Dari kunjungan kerja, kata dia, ternyata memang ada masalah.

“Ppada kesempatan ini juga kami apresiasi kepada tim yang ada di sana terutama direktur PLN Wamena karena melalui koordinasi telah melakukan kerjasama yang sangat luar biasa,” ucapnya.

Iwan Asso atas nama lembaga DPRD Jayawijaya mewakili seluruh lapisan masyarakat Jayawijaya di Wamena dan sekitarnya, melihat dua hari belakangan ini tidak ada pemadaman listrik seperti yang telah terjadi sebelumnya

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

“Dua hari terakhir ini lampu sudah tidak padam. Menurut keterangan pihak PLN, mesin yang rusak itu sudah diperbaiki, kemudian telah dilakukan penambahan mesin baru dan hari ini sudah mulai bekerja,” tutur Iwan.

Sementara itu, Linus Mulait, salah seorang pemuda asal kampung Helalub, distrik Asolokobal, yang ditemui suarapapua.com membenarkan kalau listrik tidak lagi padam seperti beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

“Sebelumnya lampu padam dari pagi sampai malam atau dari malam sampai pagi begitu. Sekarang tidak lagi. Ini sudah normal,” kata Mulait.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.