Lepas Bochi dan Tipa Karena Indisipliner, Ini Penjelasan Manajemen Persipura

0
1529

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Benhur Tomi Mano, ketua umum Persipura Jayapura mengatakan, manajemen telah mengambil keputusan untuk melepaskan dua pemain senior yang telah membela Persipura selama lebih dari satu dekade, yakni Boaz Solossa dan Yustinus Pae.

Dalam siaran persnya, Mano mengungkapkan bahwa kedua pemain senior tersebut diputuskan kontrak kerja sama karena terbukti melakukan tindakan indisipliner.

“Dengan berat kami (sudah) memutuskan untuk lepas kedua pemain, Bochi dan Tipa,” kata Mano sambil menyampaikan terima kasih kepada kedua pemain tersebut pada Senin (5/7/2021).

Setelah tidak bersama Persipura, Mano mengatakan, kedua pemain dengan kualitas seperti mereka akan gampang dapatkan tempat baru.

“Klub seperti kami justru akan kesulitan dapatkan pemain sekualitas mereka. Tetapi ada yang harus kami jaga juga, yaitu tim ini, pelatih, pemain, ofisial dan suasana harus kondusif, inilah yang harus kami tetapkan untuk kebaikan bersama,” ujarnya.

ads

Lanjut Mano, manajemen Persipura tidak memiliki masalah apapun dengan kedua pemain andalanya itu. Hanya saja, putusan tersebut merupakan kebijakan manajemen dan staf pelatih.

“Mereka adalah anak-anak kami dan adik-adik kami. Ini murni kebijakan manajemen dan masukan para pelatih atas pelanggaran atau tindakan indisipliner. Sebenarnya kami rencanakan meeting hari Selasa besok, tetapi isu yang beredar makin melebar dan dipenuhi tuduhan-tuduhan tanpa dasar kepada manajemen, oleh karena itu kami berusaha percepat malam ini untuk penjelasan dan keputusan manajemen,” tutur Mano.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Pihak manajemen Persipura, kata dia, putuskan untuk menyampaikan penjelasan dan keputusan ini ke publik karena sudah begitu banyak isu dan tuduhan yang berkembang di sosial media meski manajemen belum bicara apapun.

“Tidak ada satupun keputusan manajemen yang diambil hanya berdasarkan pemikiran satu atau dua orang saja, apalagi untuk kasus sebesar ini, kami sangat berhati-hati. Keputusan kami memulangkan Bochi dan Tipa adalah keputusan seluruh manajemen dan masukan dari berbagai pihak yang terlibat langsung di dalam tim Persipura,” jelasnya.

Beberapa Tindakan Indisipliner

Tindakan indisipliner yang dilakukan kedua pemain menurut manajemen Persipura bukan sekali saja. Kasus terakhir terjadi jelang pertandingan uji coba dengan Persita Tangerang.

“Waktu itu kami meminta manajer, direktur utama dan pelatih untuk sampaikan keputusan itu kepada mereka berdua di Hotel Kartika Chandra Jakarta,” kata Mano.

Alasan tak buka ke publik ketika ditanya wartawan, menurutnya, sesuai kesepakatan manajemen untuk tak berbicara hal ini ke media massa. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan pihak manajemen saat itu, salah satunya karena status Bochi yang juga sebagai Duta PON XX Papua.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Apalagi, lanjut Mano, saat itu sedang ramai polemik terkait icon PON, dikhawatirkan ada dampak lain kalau ini tersebar ke publik.

“Sesungguhnya kami tidak mau publik mengetahui hal ini, karena ini bukan hal yang positif. Kami tetap berusaha jaga nama baik mereka sebagai pemain profesional. Biarlah ini menjadi konsumsi internal kami saja. Kami hargai mereka berdua sebagai bagian penting dari sejarah dan prestasi tim Persipura,” bebernya.

Ketua umum Persipura yang juga Walikota Jayapura ini juga menyatakan, tindakan indisipliner sudah sering terjadi.

“Ya benar, para pemain atau ofisial yang berada dan pernah berada di tim ini pasti tahu itu, silahkan tanyakan saja kalau kami dianggap berbohong. Hampir setiap tahun hal ini terjadi, berlangsung terus menerus, dan kami selalu sabar serta mentolerir pelanggaran mereka,” ujar Mano.

“Kami sangat hargai mereka. Selama ini kami terlalu sayang, terlalu hormat, dan terlalu menghargai mereka, sampai kami rela disindir oleh pihak lain karena dianggap ‘terlalu lemah’ sama mereka. Tetapi kami tetap sabar dan itu karena kami hormati mereka. Kami terus menunggu mereka berubah. Banyak pemain muda kita yang jadikan mereka sebagai contoh, tetapi hal itu terus berlanjut tidak ada perubahan, hanya karena rasa hormat dan begitu hargai mereka, kami sabar, sabar dan sabar. Tuhan Yang Maha Tahu segalanya, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” tandasnya.

Baca Juga:  PFA Cetak Sejarah Gemilang di Selangor Open Malaysia dan Piala Barati 2024

Berawal dari kejadian di Kediri saat pencoretan salah satu pemain muda dan sanksi kepada dua pemain muda lainnya. Ketika itu tim pelatih memanggil empat pemain senior: Boaz, Tipa, Ian, dan Ricardo, meminta tanggapan mereka terkait hal indisipliner tersebut.

Mereka empat menurut Mano sepakat untuk sanksi atas pelanggaran indisipliner. Sayangnya, baru beberapa hari kemudian mereka melakukan pelanggaran yang sama, bahkan sampai saat ujicoba melawan Persita Tangerang, hal itu terjadi.

“Ini yang membuat kami sangat kecewa. Baru saja kita coret pemain karena indisipliner, tiba-tiba mereka lakukan lagi. Aapa maksudnya? Ini seperti menampar muka kami. Manajemen seperti tidak dihargai sama sekali. Dan, hal lain yang kagetkan kami adalah selama ini rupanya ada upaya untuk mengajak pemain lain untuk terlibat, kan bisa mengganggu kondisi tim, ini juga sangat kita sayangkan,” tuturnya. (*)

SUMBERCenderawasih Pos
Artikel sebelumnyaBreaking News: Bochi dan Tipa Resmi Dilepas Persipura
Artikel berikutnyaCovid-19 Meningkat, Tomi Mano minta Pemprov Papua Lakukan Lockdown