KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Sorong, Jhony Kamuru telah resmikan Jembatan Kayu di Kampung Malagufuk, Distrik Makbon, Papua Barat pada 2 Juli 2021 lalu.
Jembatan tersebut memliki Panjang 3305 meter atau 3,3Km dengan bahan dasar kayu Merbau. Jembatan kayu ini menjadi salah satu jembatan kayu terpanjang di Indonesia. Sekaligus mendapat rekor Muri dengan nomor register 9934/R.MURI/VI/2021.
Kamuru mengatakan, jembatan tersebut menghabiskan uang 8 miliar dari APBD dalam tiga tahun anggaran. Dia meminta agar masyarakat dapat menjaga, melestarikan dan memanfaatkan jembatan tersebut dengan baik.
“Saya minta kedepan jaga jembatan ini baik. Karena kami keluarkan biaya yang besar sekali untuk bangun jembatan ini. Dan jembatan ini menjadi salah satu penunjang tempat wisata bagi masyarakat,” katanya saat meresmikan jembatan itu pada
Kamuru menambahkan, pemerintah Kabupaten Sorong sudah berkomitmen untuk tidak merusak lingkungan dalam membuka akses yang terisolasi di wilayah tersebut. Sehingga dia berharap dengan adanya jembatan itu para turis International dan lokal tidak kesulitan dalam mengakses perjalanan untuk melihat Cendrawasi dan endemik flora dan fauna Papua di Malagufuk dan sekitar-nya.
“Kami mencari solusi inovasi untuk menjaga lingkungan. Kami membuka akses pembangunan jalan, tapi tidak merusak lingkungan. Kami mencoba melalui langkah sederhana ini dengan memanfaatkan APBD yang ada sesuai kemampuan kami. Kami juga tidak pernah bayangkan jembatan kayu ini bisa dapat rekor murni,” jelasnya kepada suarapapua.com. (02/07/2021).
Selanjutnya, lanjut Kamuru, pihaknya akan akan membangun komunikasi dengan OPD terkait untuk menyiapkan peraturan Bupati dan peraturan daerah (PERDA ) khusus untuk melindungi satwa liar atau hewan endemik Papua yang berada di sepanjang Malagufuk atau lembah Klaso, kabupaten sorong.
“Kami berharap masyarakat dapat menjaga flora dan fauna yang ada di daerah ini agar tetap lestari dan terlindung dari pemusnahan yang selalu dilakukan oleh tangan-tangan nakal,” tutur Bupati.
Di atas jembatan sepanjang 3.305 meter ini, para wisatawan bisa langsung mendengar suara burung cenderawasih dan bisa mengamati cenderawasih menari di atas pohon.
Penunjang Kampung Wisata
Kamuru membeberkan, pembangunan jembatan kayu terpanjang tersebut dibangun atas permintaan masyarakat. Dimana mereka telah membuka usaha pariwisata jauh sebelum jembatan dibangun. Sehingga pemerintah mendengar dan hadir untuk membantu masyarakat.
“Kami hadir menjawab permintaan dari kepala kampung dan pemilik hak ulayat. Sehingga kami harapkan jembatan ini betul-betul menunjang pendapatan masyarakat lewat usaha pariwisata dan pengembangan spot-spot wisata di sini,” terangnya.
Sementara itu, Amos Kalami, salah seorang bapak di kampung itu, kepada media ini mengatakan, masyarakat sudah punya kesadaran untuk mengembangkan potensi wisata yang ada untuk mendatangkan uang.
Selama ini, lanjut dia, masyarakat sudah membuka usaha pariwisata secara swadaya. Dengan modal itu kepala kampung dan pemilik hak ulayat meminta bantuan pemerintah kabupaten Sorong.
“Kami minta pemerintah untuk membantu kami. Terutama untuk membangun home stay bagi wisatawan dan sejumlah fasilitas lain. Sebab saat liburan, penjung selalu banyak. Terutama pada hari libur. Kami ucapkan terima kasih kepada pemeirntah yang sudah membangun jembatan ini,” katanya.
Kalahkan Jembatan Kayu di Kalimantan
Jembatan kayu di Kampung Persiapan Malagufu, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong ini juga mengalahkan Kalimantan. Dimana rekor muri jembatan terpanjang sebelumnya dipegang Kalimantan karena membuat dan memiliki jembatan kayu sepanjang 3km.
Rekor Muri diterima pemerintah kabupaten Sorong pada 14 Juni 2021 saat memeringati HUT ke-54 Kabupaten Sorong.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Arnold Belau