Legislator Papua: Pengangguran di Papua Sangat Tinggi

0
1754

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Legislator Papua, Apeniel Ezra Sani mengungkapkan bahwa angka pengangguran di Provinsi Papua sangat tinggi. Untuk itu dia meminta agar pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk menyediakan lapangan pekerjaan agar dapat menekan tingginya angka pengangguran di Papua.

Apeniel mengatakan, dia kaget dengan jumlah pendaftar dalam seleksi  fasilitator kabupaten dan kecamatan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) yang dilakukan pada akhir Juni lalu di Jayapura oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Orang Asli Papua (DPMK-OAP).

Dia mengungkapkan, dari laporan yang ia terima, jumlah pendaftar sudah ada sekitar 4000-an orang. Ribuan orang tersebut memperebutkan kuota 135 orang yang akan diterima untuk didistribukan ke 9 kabupaten dan 45 distrik di Provinsi Papua sebagai fasilitator.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

“Dari laporan yang saya terima ini sudah ada 4000an orang yang daftar. Padahal kuotanya hanya 135 orang. Ini menurut saya mengindikasikan bahwa tingkat pengangguran di Papua ini sangat tinggi,” ungkapnya kepada suarapapua.com, Selasa (6/7/2021).

Untuk menekan angka pengangguran ini, Apeniel meminta pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota di Papua segera membuka peluang kerja dan lapangan pekerjaan.

ads

“Angka pengangguran ini harus ditekan. Caranya pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota di Papua harus membuka lapangan pekerjaan. Berikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak Papua untuk bekerja,” katanya.

Menurutnya, pangangguran yang tinggi ini didominasi anak-anak asli Papua. Baginya, ini sebuah tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak Papua.

Baca Juga:  Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa di Sejumlah Kota

“Saya minta pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota di Papua membuka lapangan pekerjaan untuk anak-anak Papua. Kan anak-anak Papua ini bisa bekerja dan berkarir di segala bidang. Yang penting adalah pemerintah harus siapkan lapangan pekerjaan dan berikan kepercayaan kepada mereka,” harapnya.

Sementara itu, Yopi Murib, Kepala Dinas DPMK-OPA tidak lama ini melalui Cenderawasih Pos menjelaskan seleksi fasilitator Program Tekad DPMK-OAP ini dilakukan secara gratis tanpa ada pungutan biaya apapun. Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab atau pihak ASN yang meminta uang terkait perekrutan fasilitator yang dimaksud.

Sampai saat ini tahapan perekrutan fasilitator Program Tekad masih berlangsung sejak dibuka tanggal 21 hingga 25 Juni 2021 lalu. Direncanakan pengumuman hasil seleksi akan disampaikan secara online dan bukan di Kantor DPMK-OAP di Tanah Hitam, Distrik Abepura.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Yopi meminta bagi peserta yang tidak lolos harus berbesar hati dan mencoba kembali pada periode perekrutan selanjutnya.

“Pencari kerja harus terima dengan jiwa besar jika tidak lolos, karena mungkin maksud Tuhan di tempat lain,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik Provinsi Papua pada Feburari 2020 menunjukkan jumlah pengangguran pada Februari 2020 sebesar 66.296 orang. 4.411 orang lebih banyak dibanding kondisi Februari 2019 namun berkurang sebanyak 877 orang dari kondisi Agustus 2019.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBoaz Solossa Sudah Terima Surat Resmi dari Manajemen Persipura Jayapura
Artikel berikutnyaAntara Pertahankan Jacksen Tiago atau Boaz Solossa