BeritaKesehatanCovid-19 Benar dan Nyata, dr. Frida: Kitong Jangan Anggap Enteng!

Covid-19 Benar dan Nyata, dr. Frida: Kitong Jangan Anggap Enteng!

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pandemi Covid-19 sudah berlangsung setahun lebih nyata karena telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia tanpa. Karena itu, masyarakat Papua khususnya di wilayah pegunungan tengah tak boleh anggap enteng dengan Covid-19 bahkan bersikap cuek terhadap ajakan vaksinasi yang digencarkan pemerintah.

“Covid-19 benar-benar ada dan nyata. Sampai sekarang kita sedang berjuang melawan virus ini. Saya harap, orang jangan mudah percaya dengan informasi tidak benar yang beredar di media sosial. Perlu diketahui bahwa Covid-19 tidak pandang bulu, dia tembus sama siapapun,” ujar dr. Frida Merry Kogoya, dokter umum di RSUD Tiom, kabupaten Lany Jaya, kepada wartawan di Wamena, Minggu (18/7/2021).

“Memang banyak informasi simpang siur yang beredar luas tentang dampak Covid-19 dan vaksinasi yang membuat tingkat kepercayaan masyarakat menurun, tetapi sebaiknya masyarakat menguji kebenaran informasi itu sebelum mengambil keputusan,” kata Frida.

Karena besarnya daya serang Coid-19, dokter Kogoya mengajak mengajak setiap orang untuk sayangi diri, keluarga dan negeri Papua dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Ia juga minta tidak boleh bersikap cuek dengan Covid-19.

Baca Juga:  PT Eya Aviation Indonesia Layani Penerbangan Subsidi Wamena-Tolikara

“Masyarakat Papua khususnya di wilayah Lapago harus ketahui bahwa Covid-19 itu bukan bohong. Jangan mudah termakan isu. Saya kira kitong jangan anggap enteng dengan virus berbahaya ini. Perlu diketahui, ini virus yang sedang habiskan orang di seluruh dunia. Jadi, tolong patuhi protokol kesehatan supaya bisa terhindar,” ujarnya.

Dokter Frida juga menyarankan agar berita yang didapat perlu dipastikan kebenarannya karena akhir-akhir ini ramai dengan hoax dari oknum tak bertanggungjawab.

“Semua berita yang kita dapat itu alangkah baiknya kita uji kebenaran. Sebaiknya kita cari tahu dulu apakah benar terpercaya atau tidak. Tetapi, yang jelas, Covid-19 itu benar dan nyata,” ujar dokter muda asal Lanny Jaya itu.

Untuk itu, ia berharap, untuk orang sadar dan sama-sama bergandengan tangan untuk saling menolong menghadapi pandemi ini. Menurutnya, itu sangat penting karena orang Papua sudah sedikit.

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

“Andai kita semakin berkurang (akibat Covid-19), lalu siapa yang nanti akan hidup di atas kita punya tanah ini? Mari sama-sama kita utamakan protokol kesehatan. Kita jaga kita punya diri, anak-anak, orang tua dan jaga lingkungan kita,” kata Frida.

Wakil ketua Tim Covid-19 RSUD ini menambahkan, satu hal yang paling penting adalah kesadaran dari setiap orang untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Harapan sama dikemukakan dr. Ronny Oagay, salah satu dokter muda dari Lapago.

Dokter Ronny juga mengajak masyarakat Papua khususnya di pegunungan tengah agar tidak boleh anggap remeh dengan Covid-19. Ia minta, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan tenaga kesehatan untuk melawan virus global ini perlu dipatuhi.

“Kita jangan anggap remeh pemerintah yang sedang menjalankan tugasnya untuk tangani Covid-19, karena ini menyebar di seluruh dunia termasuk Jayawijaya juga. Sudah teruji secara global bahwa Covid-19 itu benar-benar ada,” kata Oagay.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

Ia bahkan membantah pernyataan salah yang beredar bahwa Covid-19 adalah permainan pihak tertentu.

“Itu salah. Isu tidak benar. Sebab sesungguhnya Covid-19 itu nyata. Masyarakat jangan langsung percaya dengan isu-isu begitu. Covid-19 benar-benar merajalela di seluruh dunia dan sedang habiskan orang,” tandasnya.

Dokter Oagay juga mengajak setiap orang wajib jaga diri karena siapapun bisa kena, virus ini tidak pandang bulu.

“Kita tetap waspada, patuhi protokol kesehatan. Kalau tidak ada kegiatan yang mendesak,  sebaiknya tetap tinggal dan beraktivitas di kampung. Kalau memang ada urusan penting dan mau ke kota, harus pakai masker, jaga jarak dan ingat cuci tangan kalau pulang. Itu sangat penting supaya jangan sampai kita bawa virus ke kampung dan bisa tularkan ke anggota keluarga kita yang ada di rumah maupun di kampung,” tutur Ronny.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.