JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sejumlah warga masyarakat Maybrat, khususnya kampung-kampung sekitar distrik Aitinyo, Aifat, dan Aifat Utara mengaku didatangi aparat TNI dan Polri. Kedatangan mereka guna memberikan arahan dalam merespon setiap pertanyaan Komnas HAM RI Perwakilan Papua yang hendak melakukan investigasi kasus Kisor.
Salah seorang warga yang tidak menyebutkan namanya mengaku pihaknya diarahkan aparat TNI pada hari, Jumat 24 September 2021.
“Kalau besok tim pencari fakta dari Komnas HAM Papua datang mengambil data dan tanya alasan yang bapak ibu mengungsi ke sini. Jawab saja, kami takut keluar karena di teror KNPB. Kami ingin ada TNI yang jaga kampung kami supaya aman dan kami tenang, karena dibantu TNI,” tukas warga itu, sembari mengatakan bahwa pesan serupa diterima warga di sejumlah titik pengungsian itu.
Senada disampaikan seorang warga lainnya yang mengungsi di wilayah Aitinyo bahwa “kami juga mendapat doktrin yang sama dari anggota TNI dan Polri.”
“Kalau ditanya Komnas HAM bilang saja kami takut karena diteror dan dikejar KNPB,” terang dia.
Katanya, warga mengungsi ke hutan-hutan bukan karena takut akan ancaman KNPB atau TPNPB, melainkan takut terhadap aparat gabungan yang salah sasaran kepada warga masyarakat.
“Karena pelaku penyerangan Posramil Kisor itu tidak mungkin di kampung-kampung situ atau berkeliaran disekitar kampung. Mereka pasti sudah pergi jauh. Maka sasarannya bisa kami warga biasa. Itu yang membuat warga masyarakat takut dan mengungsi,” terangnya.
Ia berharap agar semua warga yang mengungsi di beberapa kampung di distrik Aitinyo, Aifat, Aifatvutara agar menyampaikan informasi yang benar-benar terjadi di lapangan.
“Kalau kita sampaikan apa yang diarahkan aparat TNI dan Polri, berarti kita berbohong pada diri kita sendiri. Publik butuh informasi yang baik dan benar,” harapnya.
REDAKSI