Eskalasi Kekerasan di Papua Terus Meningkat, Tim HAM MRP Minta Negara Buka Dialog

0
1092

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tim kerja Pansus Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Orang Asli Papua Majelis Rakyat Papua (MRP), melaporkan eskalasi kekerasan beberapa tahun terakhir terus meluas di  berbagai wilayah di Papua. 

Dalam Rapat Kerja MRP bersama Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cendrawasih pada Kamis, (29/10/2021) lalu, ketua Tim Hak Asasi Manusia MRP, Markus Kajoi melaporkan kekerasan terus meluas di berbagai wilayah Papua khususnya di wilayah pegunungan.

Ia mengatakan persoalan dan kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Nduga, Intan Jaya, Puncak, Pegunungan Bintang, Yahukimo dan Yalimo dengan motif yang berbeda-beda baik perbedaan ideologi dan politik (pemilu).

Baca Juga:  Empat Terdakwa Pembunuhan Bebari dan Wandik Dibebaskan, Wujud Impunitas

“Dari hasil turun lapangan, Tim HAM MRP menilai dan melihat yang memicu konflik adalah perbedaan ideologi, dan itu konflik berkepanjangan. Perbedaan ideologi itu sudah terjadi dari dulu hingga sekarang,” ucap Kajoi.

Kajoi menyatakan dalam sejumlah kasus, konflik yang dilatarbelakangi perbedaan ideologi itu bercampur aduk dengan masalah konflik yang dilatar belakangi persoalan politik lokal. Dalam kasus yang lain, konflik bersenjata di Papua dilatarbelakangi kepentingan ekonomi tertentu, misalnya rencana investasi di Papua.

ads

“Kalau di Intan Jaya, itu kami sudah melihat ada intervensi kepentingan ekonomi global yang berkaitan dengan Blok Wabu. Di lokasi lainnya, konflik dilatarbelakangi persoalan pasca Pilkada yang lantas terikut dalam kasus-kasus kekerasan yang sedang terjadi, misalnya di Kiwirok. Kami punya catatan dan data yang cukup baik dari lapangan, bagaimana momentum itu dipakai bersamaan,” ujar Kajoi.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Lanjutnya, untuk menyelesaikan persoalan kekerasan di Papua, MRP menyarankan kepada pemerintah pusat untuk membuka dialog dengan pihak yang berbeda ideologi sesuai rekomendasi dalam Rapat Pleno Luar Biasa Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) di Sentani pada tanggal 28 Februari 2020 silam.

Ketua Kelompok Kerja Perempuan MRP, Ciska Abugau menyatakan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) baru terus terjadi, seiiring eskalasi konflik di Papua.

Baca Juga:  Jokowi Didesak Pecat Aparat TNI yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Papua

“Hari ini, pelanggaran HAM itu luar biasa. Kejadian Nduga, Intan Jaya, Puncak, hingga sekarang di Pegunungan Bintang, itu kejadian yang luar biasa. Mungkin itu sudah direcanakan jadi rentetan, pindah sana dan pindah sini. Mungkin orang-orang yang sama melakukan kekerasan terhadap orang asli Papua,” kata Abugau.(*)

 

Pewarta: Agus Pabika

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemkab Intan Jaya Bantu Bama untuk Warga yang Mengungsi ke Tiga Gereja
Artikel berikutnyaJacksen F Tiago Bersama Persipura Terburuk di BRI Liga 1