Bupati Dogiyai Serahkan 60 Juta untuk Pulangkan Jenazah Yosias Auwe

0
661

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa memberikan bantuan dana untuk pemulangan jenazah almarhum Yosias Auwe dari Manado ke Papua. Dana tersebut setidaknya digunakan sesuai kebutuhanebaik mungkin sesuai apa yang dibutuhkan.

“Dana 60 juta ini harus digunakan untuk memulangkan jenazah Yosias Auwe ke Nabire atau Dogiyai,” kata Dumupa, Selasa (18/1/2022).

Dana tersebut diterima langsung oleh kepala seksi anggaran, Yuneki Dogomo di kediamannya Siriwini, Nabire.

Berikut kronologis meninggalnya Yosias Auwe, mahasiswa Papua di Manado, Sulawesi Utara yang dihimpun oleh badan pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO):

Pukul 20.00 WITA, almarhum bersama teman-temannya bermain futsal di gedung Champion Manado.

ads
Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Pukul 20.15 WITA, almarhum setelah bermain futsal, lalu keluar dari lapangan dan hendak membeli air minum di depan gedung futsal Champion Manado. Di depan terdapat sebuah kios, lalu almarhum bergegas ke kios tersebut.

Tidak diketahui di kios itu dikelilingi kawat besi yang dialiri listrik dengan tegangan tinggi. Almarhum menaruh tangan di atas kawat besi tersebut, seketika itu tangannya langsung kesetrum. Ada dua temannya ingin menyelamatkan almarhum dengan cara menariknya, tetapi tegangan listriknya terlalu kuat, sehingga kedua temannya melepas almarhum.

Saat itu Yosias Auwe hembuskan nafas terakhirnya di tempat kejadian perkara.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Kemudian, teman-temannya panik dan bertindak dengan membongkar kios itu. Mereka langsung mengevakuasi almarhum ke rumah sakit Kandouw Malalayang Manado, Sulawesi Utara.

Pukul 20.30 WITA, ketika tiba di rumah sakit Kandouw Malalayang, Yosias Auwe dibawa ke ruangan gawat darurat dan ditangani oleh para dokter dan perawat.

Pukul 21.20 WITA, petugas medis memberitahu keluarga korban bahwa saudara Yosias Auwe telah meninggal dunia.

Pukul 23.07 WITA, almarhum dibawa keluar ke ruangan mayat untuk diformulin. Saat itu pihak kepolisian meminta keluarga korban untuk diotopsi. Keluarga korban menolak dengan alasan kematian almarhum tidak sakit atau keracunan, namun ini adalah pembunuhan terencana.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Menolak diotopsi, pihak korban meminta Kepolisian Malalayang untuk menahan pelaku selama satu malam agar keesokan harinya akan ditindaklanjuti untuk proses hukum pihak pelaku atau pemilik kios.

Jenazah almarhum Yosias Auwe disemayamkan di ruang jenazah RS Kandouw Malalayang. Kemudian dibawa ke asrama Cenderawasih V Manado, dan menunggu pemberangkatan ke Dogiyai melalui Nabire, Papua.

Identitas Korban

Nama: Yosias Auwe
Asal: Dogiyai, Papua
Status: Mahasiswa aktif semester tujuh
Kampus: Institut Teknologi Minaesa (ITM), Jln. Stadion Selatan, Walian, Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSinyal Bahaya Memicu Kekhawatiran PBB Setelah Letusan Gunung Berapi Tonga
Artikel berikutnyaPemekaran Provinsi dan Kabupaten Baru akan Percepat Marginalisasi dan Pemusnahan OAP