BeritaOlahragaDitahan Persikabo 1973, Persipura Masih di Zona Degradasi

Ditahan Persikabo 1973, Persipura Masih di Zona Degradasi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Perjuangan berat bakal dilalui Persipura Jayapura untuk keluar dari jerat degradasi. Ini setelah dalam laga kontra Persikabo 1973 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (5/3/2022) sore, gagal raih poin penuh.

Berbagi poin 1-1 dengan Laskar Padjajaran —julukan Persikabo 1973— di pertandingan pekan 29, Persipura masih terpaku di zona degradasi. Tepatnya peringkat 16 dengan mengemas 26 poin.

Dari jalannya pertandingan, Persipura tampil menguasai laga ini sejak menit awal. Kans menang terlihat dari awal. Sayang, dewi fortuna tidak memihak Yustinus Pae dan kawan-kawan. Sejumlah peluang emas tak mampu dimaksimalkan untuk merubah skor.

Kedua tim berbagi angka setelah Persipura membuka gol lebih dulu melalui tendangan penalti pada menit 12. Wasit menunjuk titik putih setelah Yevhen Bokhasvhili dijatuhkan di area terlarang.

Keunggulan tak bertahan lama. Menit 17 Gunadi sukses menyamakan skor.

Tak ada gol tambahan di sisa menit babak pertama. Pun selama babak kedua. Meski kedua tim mendapat beberapa peluang.

Laga berakhir imbang, 1-1.

Baca Juga:  Hajar Semen Padang 3-0, PSBS Biak Kunci Juara Liga 2

Praktis, tim Mutiara Hitam —julukan Persipura Jayapura— gagal mendongkrak posisinya keluar dari zona degradasi. Masih terpaku di peringkat 16 alias tak berhasil gusur Barito Putera dari peringkat 15.

Angel Alfredo Vera, pelatih kepala Persipura, mengaku para pemainnya tidak tenang dalam penyelesaian akhir ke gawang lawan meski cukup mendominasi pertandingan.

Tak beruntungnya Persipura saat duel dengan Persikabo 1973, menurut pelatih asal Argentina ini, akan dievaluasi sebelum melakoni pertandingan berikut.

“Selama babak pertama dan kedua kita bermain ngotot. Pada babak pertama kita dapat banyak peluang untuk menambah gol, tetapi finishing kurang,” tuturnya usai laga kontra Persikabo 1973.

Alfredo menilai faktor finishing akhir belum terlihat dalam laga ini.

“Penyelesaian akhir kita belum bagus. Kita kurang tenang, tidak beruntung. Hanya bermain imbang. Saya tidak mengerti soal itu,” ujar Alfredo.

Persipura gagal mengulangi kisahnya benamkan Persikabo 1973 pada putaran pertama lalu, 11 November 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Itu momen pertama bagi coach Alfredo Vera setelah dipercayakan tangani Ian Kabes dan kawan-kawan selepas pemecatan Jacksen F Tiago. Persipura saat itu menang 2-1.

Baca Juga:  Leg Kedua Sore Ini di Biak, Persiraja Siap Dipulangkan PSBS

Laga kontra Persikabo diwarnai aksi gol bunuh diri dari Rony Beroperay. Plus gol penentu dicetak Ferinando Pahabol.

Kemenangan atas Persikabo 1973 sekaligus pertama bagi Persipura setelah dalam delapan pertandingan sebelumnya tampil buruk.

Meski kini gagal rebut poin penuh atas Persikabo 1973, ia anggap ini modal penting menuju laga berikut kontra PSM Makassar, Kamis (10/3/2022) sore Pukul 17.15 WIT di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar.

Baginya masih ada asa buat lolos dari zona degradasi. Optimisme itu lantaran masih ada enam laga tersisa sebelum mengakhiri kompetisi BRI Liga 1 musim 2021/2022. Itupun jika tak ada keputusan dari Komdis PSSI terkait batal bertanding dengan Madura United FC.

“Sisa enam pertandingan, saya yakin, kami masih punya peluang lolos dari zona degradasi,” kata Alfredo.

Tak ada pilihan lagi, skuatnya wajib maksimalkan laga tersisa dengan berjuang ekstra untuk mendapat hasil positif. Meski lawan yang bakal dihadapi di seri kelima tergolong cukup tangguh. Sebut saja Bhayangkara FC, PSM Makassar, PSIS Semarang, PSS Sleman, dan Persita Tangerang.

Baca Juga:  PSBS Biak Pecahkan Sejarah: Laju ke Final Liga 2 Sekaligus Promosi Liga 1

Alfredo juga akui para pemain di setiap pertandingan selalu bekerja keras untuk menang. Tetapi tim lawan juga bermain bagus, bahkan memberi perlawanan hingga bertubi-tubi mengancam gawang.

“Ya, itulah sepak bola, skor akhir tidak bisa ditebak. Tetapi pada pertandingan berikutnya kami harus berusaha dan kerja keras lagi,” tukasnya.

Perasaan kecewa lantaran bermain imbang dengan Persikabo 1973 diungkapkan Ferinando Pahabol yang turut mendampingi coach Alfredo Vera dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.

“Pemain semua bugar, sudah siap. Motivasi kami sebenarnya ingin menang. Tadi banyak peluang, tetapi kami tidak bisa menambah gol. Hasilnya begini. Saya sangat kecewa,” kata Pahabol.

Kegagalan dalam pertandingan ini menurutnya seperti diakui Alfredo Vera, finishing yang kurang maksimal.

Di laga berikut, Feri berjanji akan berjuang lebih keras untuk mempersembahkan yang terbaik.

“Kami harus lebih siap untuk bangkit lagi pada pertandingan berikut.”

Feri juga minta dukungan doa dari masyarakat Papua dan Persipuramania. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Mei Dengan Aksi Serentak

0
“ULMWP sebagai wadah koordinatif gerakan rakyat, siap bertanggung jawab penuh atas semua rangkaian aksi yang dilakukan dalam bentuk apa pun di hadapkan kolonialisme Indonesia dan dunia Internasional.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.