PolhukamDemokrasiRayakan Kelulusan, 10 Siswa Sempat Diamankan Polres Nabire

Rayakan Kelulusan, 10 Siswa Sempat Diamankan Polres Nabire

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sepuluh pelajar SMA dan SMK di kabupaten Nabire yang sedang meluapkan kegembiraannya mendengar kelulusan sempat diamankan aparat kepolisian. Selama 16 jam ditahan di Polres Nabire, sebelum akhirnya dibebaskan.

Aksi corat-coret seragam sekolah hingga pawai di jalan raya kerap dilakukan hampir setiap tahun ajaran. Tidak hanya di Nabire, hal sama biasa terjadi kota-kota lain.

Kali ini, luapan perasaan gembira mereka harus berurusan dengan pihak berwajib.

Para siswa-siswi yang sedang bergembira ria itu ditangkap aparat kepolisian di depan gerbang utama SMK Negeri 2 Nabire, Jumat (3/6/2022) sekitar Pukul 18.30 WIT.

Baca Juga:  Aksi Demo Mahasiswa Puncak Tuntut Penembakan Tarina Murib Sempat Dihadang

Penangkapan dilakukan pada saat mereka sedang merayakan kelulusannya dengan cara mencoret baju seragam dengan pilox berwarna merah dan biru hingga menyerupai bendera Bintang Kejora.

Diangkut ke Mapolres Nabire, 10 pelajar itu menjalani pemeriksaan. Enam siswa dipulangkan tengah malam usai dimintai keterangan pihak penyidik. Sedangkan, empat lainnya ditahan di sel hingga pagi hari.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua di Manado Minta Komnas HAM RI Investigasi Kematian Goliat Sani di Intan Jaya

Empat pelajar yang mendekam semalam itu dipulangkan tidak bersamaan. Setelah tiga orang lebih duluan, satu diantaranya dibebaskan pada jam 10.20 WIT.

Informasi dari sumber terpercaya, siswa-siswi tersebut berasal dari beberapa SMA dan SMK yang ada di kabupaten Nabire. Mereka ditangkap aparat kepolisian saat mengekspresikan kelulusannya.

Ini terjadi setelah pada pagi harinya Polres Nabire mengamankan 23 orang massa aksi dari Petisi Rakyat Papua (PRP) yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua (SMRP) Nabire di Taman Gizi, Oyehe, Nabire, Jumat pagi (3/6/2022).

Baca Juga:  Diduga Ada Calon DPRK Kabupaten Sorong Masih Bersatus ASN

Hingga berita ini diwartakan, belum ada keterangan resmi dari Polres Nabire.

Dari catatan sebelumnya, Polres Nabire pernah amankan empat siswa yang melakukan aksi konvoi kelulusan SMA/SMK, Sabtu 2 Mei 2020.

Empat siswa tersebut dikembalikan ke orang tua mereka sehari sesudahnya, Minggu 3 Mei 2020. Itu setelah mereka tandatangani surat pernyataan berisi tiga poin untuk tidak ulangi hal yang sama sehubungan dengan upaya pencegahan Covid-19.

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Persatuan Pelaku Usaha Wisata di Raja Ampat: Kami Tidak Makan dari...

0
“Ini mata pencaharian kami orang Raja Ampat. Wisata adalah sumber kehidupan masyarakat. Kami tidak makan dari hasil tambang. Pemkab Raja Ampat dan Pemprov Papua Barat Daya segera cabut izin pertambangan itu,” ujar Sauyai.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.