PasifikPemimpin Pasifik Kembali Pertahankan Perpecahan Forum Kepulauan Pasifik

Pemimpin Pasifik Kembali Pertahankan Perpecahan Forum Kepulauan Pasifik

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Para pemimpin Kepulauan Pasifik telah mencapai kesepakatan yang tampaknya akan menghentikan perpecahan dari badan regional utama di kawasan itu, Pacific Islands Forum (PIF) dalam pertemuan di Suva, Fiji pada 7 Juni 2022. Sementara, awal mula dampak perpecahan itu muncul dari soal porsi kepemimpinan PIF yang mestinya jatuh ke tangan Mickronesia namun diambil alih oleh Cook Islands, pada tahun lalu.

Berdasarkan perjanjian tersebut, para pemimpin Mikronesia telah mengabaikan tuntutan mereka agar Sekretaris Jenderal Forum Kepulauan Pasifik, Henry Puna saat ini segera mundur, alih-alih mengizinkannya menjalani masa jabatannya hingga 2024.

Dengan demikian sebagai gantinya, Henry Puna ketika masa jabatanya habis maka akan digantikan oleh kandidat dari Mikronesia. Setelah itu seperti biasa, peran pimpinan atau Sekretaris Jenderal akan dirotasi di tiga subkawasan Pasifik — Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia, dalam upaya mencegah terulangnya perselisihan yang hampir membuat negara-negara Mikronesia keluar dari PIF.

Baca Juga:  Prancis Mendukung Aturan Pemilihan Umum Baru Untuk Kaledonia Baru

Persoalan ini diselesaikan dalam pertemuan di Suva dengan penandatanganan oleh senior pimpinan negara, mulai dari Ketua PIF Henry Puna, PM Fiji, Frank Bainimarama, PM Samoa, Fiame Naomi Mata’afa, PM Kepulauan Cook Mark Brown dan tiga pemimpin Mikronesia yang kesemuanya ambil bagian dalam pembicaraan tersebut.

Kesepakatan itu masih perlu disahkan pada pertemuan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik yang akan diadakan di Suva bulan depan, tetapi sebagian besar pengamat berharap itu akan menjadi formalitas.

Baca Juga:  Polisi Bougainville Berharap Kekerasan di Selatan Mereda

Presiden Negara Federasi Mikronesia David Paneulo mengatakan kesepakatan itu berarti bahwa “awan gelap besar yang menggantung di atas Pasifik” sekarang telah “menguap”.

“Beberapa hari yang lalu bisa saja kami pergi dan terpecah sebagai keluarga Pasifik, tetapi kesepakatan yang kami capai telah membuat kami tetap bersama,” katanya.

Kesepakatan itu juga akan menciptakan arsitektur baru dalam Forum Kepulauan Pasifik untuk memastikan bahwa perwakilan yang lebih besar untuk Mikronesia.

Baik Canberra maupun Wellington cemas tentang prospek perpecahan forum – terutama karena China mengintensifkan upaya untuk mencapai kesepakatan regional baru dengan negara-negara Kepulauan Pasifik – dan akan lega melihat kesepakatan itu tercapai.

Baca Juga:  Kunjungan Paus ke PNG Ditunda Hingga September 2024

Australia membantu memfasilitasi pertemuan di Suva dengan menerbangkan para pemimpin Mikronesia ke Suva dengan pesawat Royal Australian Air Force (RAAF) dan para diplomat dan Menteri Australia telah mendesak para pejabat dan pemimpin Kepulauan Pasifik untuk mencapai konsensus agar PIF dapat bersatu.

Sementara kesepakatan itu akan dilihat sebagai kemenangan besar bagi Bainimarama — yang berperan penting dalam menyatukan para pemimpin untuk pembicaraan tatap muka — beberapa pejabat Kepulauan Pasifik juga memberikan pujian kepada Australia karena mendorong rekonsiliasi dan menawarkan dukungan logistik untuk memastikan kesepakatan itu tercapai. (*)

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.