BeritaWarga Muara Bonto Dekai Doa Syukuran Sebelum Jual Hasil Kebun

Warga Muara Bonto Dekai Doa Syukuran Sebelum Jual Hasil Kebun

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Masyarakat lokasi baru Muara Bonto Dekai, kabupaten Yahukimo, mengadakan ibadah syukuran sebelum memulai berjualan hasil kebun di samping pasar nasional yang dibangun pemerintah daerah, Sabtu (9/7/2022).

Warga lokasi baru tersebut berasal dari distrik Amuma, Angguruk, Silimo, Wusama, Suru Suru, Musaik, Ukha, dan Obio.

Kultum H Elopore, ketua pasar mama-mama, mengaku selama ini hasil kebun dibawa ke kota Dekai dengan biaya angkutan yang cukup mahal.

“Kami biasanya bawa jualan ke kota, karena ada pasar yang disediakan pemerintah. Tapi di sana kami dapat marah dari ibu-ibu. Jarak dari sini ke sana juga jauh sekali. Uang ojek yang kami bayar mahal. Jadi, kami sampaikan ke suami kami supaya pasar di ujung aspal yang sementara dibangun oleh pemerintah itu jadikan tempat untuk kami berjualan sementara,” kata Kultum.

Baca Juga:  OKP Siap Dukung Program Bupati dan Wakil Bupati Lanny Jaya

Setelah acara syukuran, mama-mama menurutnya, akan menjual hasil kebun seperti ubi, sayur, pisang, dan lainnya.

“Setelah kita berdoa ini, nanti tidak lagi bawa jualan ke pasar di dalam kota. Kita harus jualan di sini. Pembeli akan datang beli di sini,” katanya.

Sambil menunggu penyelesaian gedung pasar tersebut, mama-mama sediakan tempat jualan.

“Pasar yang dibangun pemerintah bisa diselesaikan. Kami tidak jualan di dalam, kami hanya pakai terpal di samping saja. Kami bersyukur setelah kami pasang terpal ada orang dari dinas terkait datang lihat. Kami berharap hasilnya memuaskan,” kata Kultum.

Baca Juga:  HMPT Tegas Menolak UU TNI dan MBG di Tanah Papua

Sementara itu, Yoram Heluka, koordinator umum mengatakan, pasar Yahuli ujung aspal sudah ada, sehingga pembeli bisa datang membeli.

“Sementara kami hanya siap tenda untuk ibu-ibu jualan sambil menunggu pemerintah. Acara syukuran sekarang ibu-ibu kumpul uang, kami beli wam dan bakar batu,” kata Yoram.

Heluka akui sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini dinas Perindagkop untuk mama-mama dari lokasi baru Muara Bonto jualan di samping pasar nasional.

“Hasil koordinasinya, kami tidak diizinkan untuk berjualan di dalam pasar yang pemerintah bangun. Jadi sekarang kita pengucapan syukur dengan doa sebelum mulai berjualan. Saya berharap untuk ibu-ibu yang berjualan, silakan jualan dengan baik,” katanya.

Baca Juga:  Audiensi dengan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua, Wabup Lanny Jaya: Fokus Kembangkan Potensi Daerah

Dalam ibadah syukuran, Dapiel Payage setelah menyampaikan firman Tuhan mengajak warga agar pasar harus jadi rumah doa untuk mendapat berkat bagi keluarga.

“Ibu-ibu yang bawa jualan harus berdoa kepada Tuhan. Pasar ini tidak boleh jadi tempat penyamun. Harus jadi tempat ibadah. Artinya, tidak boleh ada perjudian, miras dan lain-lain, tetapi harus lakukan ibadah mengucap syukur kepada Tuhan setiap hasil yang diperoleh,” pesan Dapiel.

Kegiatan syukuran diadakan setelah ibu-ibu dari beberapa distrik yang menempati lokasi baru Muara Bonto melakukan persiapan selama sebulan dengan cara jalankan sumbangan dana dan pengumpulan hasil kebun.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pulihkan Trauma, Dr. Tenia Berikan Psikoedukasi Bagi Siswa SMPN Bamusbama

0
Dampak dari penutupan sekolah membuat aktivitas belajar mengajar terhenti total. Anak-anak mengalami loss learning yang cukup lama. Selain itu, mereka juga mengalami kecemasan, ketakutan, bahkan ada beberapa yang mengalami trauma setiap kali mendengar suara tembakan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.